Takut kangen.

2107 Kata

Tentu saja hari terasa semakin cepat berlalu karena bunga-bunga bahagia tidak pernah berhenti bermekaran di hati Mika dan Lucky, berbagai rangkaian ujian telah Mika lalui. Mulai dari ujian sekolah hingga ujian nasional, hanya tinggal menunggu pengumuman kelulusan sana.  "Puncak?" Lucky mengulang nama tempat yang baru saja Mika sebut, bukan karena tidak mendengar tetapi hanya ingin memastikan ia tidak salah dengar, juga untuk menyadarkan hatinya untuk mempersiapkan diri untuk ditinggalkan beberapa hari.  "Iya, Om, Puncak. Enggak usah kaget gitu, deh. Aku baru sebutin puncak bukan Cappadocia!" ujar Mika yang duduk di sofa ruang tengah sementara Lucky berdiri sambil melipat kedua tangannya tidak jauh dari tempat Mika duduk.  "Berapa lama?" tanya Lucky lagi, ia menatap wajah Mika yang sedik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN