Shaleta mengeratkan pegangannya pada gagang pintu merasa dejavu. Pemandangan di depannya saat ini, bukanlah pemandangan yang pertama kali Shaleta lihat. Dia pernah melihatnya sebelum ini. Tapi kali ini ada yang berbeda dari pemandangan yang menyayat hatinya itu. Air membalas pelukan Brenda. Brenda yang mengetahui keberadaan Shaleta menyeringai sinis menatap gadis itu dan dengan sengaja mendaratkan ciuman di leher Air. Semakin memeluk Air erat ketika laki-laki itu memberontak sedikit mencoba terlepas dari pelukannya. Shaleta memejamkan matanya ketika melihat reaksi Air yang hanya terdiam seolah dengan senang hati menerima pipi laki-laki itu dicium oleh Brenda. Perlahan Shaleta menutup pintu yang baru sempat dia buka sedikit. Menghapus air matanya kasar. Shaleta memutar-mutar cincin di j
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari