Suasana riuh kantin seketika berubah menjadi hening, berkat kemunculan CEO mereka bersama dengan seorang wanita yang merangkul mesra lengan milik CEO mereka itu. Dan tak ketinggalan juga sang asisten CEO yang berdiri di belakang keduanya.
“Lihat apa?”
Alika mengedikkan dagunya.
Shaleta memutar kepalanya mengikuti arah kedikkan dagu Alika, lalu bertopang dagu dengan tangan kirinya. Ketika pandangannya bertemu dengan mata Air, Shaleta mengangkat kedua alisnya naik. Shaleta tersenyum miring ketika laki-laki yang berhasil mencuri perhatian itu menggelengkan kepala.
“Cewek itu siapanya Pak Air?”
“Hmm,” Shaleta mengangkat dagunya. Perlahan menoleh ke arah Dara. “Calon istrinya.”
“What!!!” teriak Alika dan Dara bersamaan. “Jadi maksud dia kemarin apa?”
Shaleta mengangkat kedua bahunya tak
