April menarik napas dalam-dalam, masih terus menatap sang suami yang pulas berdengkur di atas ranjang. Sementara dirinya sudah rapi dengan setelan kantor, menjaga jaraknya untuk tidak mendekat dan menyentuh suaminya. Rasa kecewa itu begitu masih melekat karena Yoga tidak pernah mau mengerti dan selalu emosional. Sudahlah, sebaiknya segera berangkat ke kantor. Pikir April, semakin lama dia memerhatikan Yoga, dadanya semakin sesak. Dia langsung mengambil kunci mobil di dalam laci nakas setelah biarkan tirai terbuka. April sengaja tak menyiapkan sarapan, hanya segelas air kelapa di letakan di nakas, itu akan mengurangi rasa tidak nyaman dari hangover suaminya semalam. Ya, bagaimana pun Yoga, April tetap peduli pada suaminya. Sepanjang perjalanan wanita yang sedang dilema itu berusaha u