60. Puncak lagi

2132 Kata

Raina yang sedang tertidur nyenyak, tiba-tiba saja di bangunkan oleh sang Mamah. Ia mengucek matanya dengan pelan, lalu terduduk di atas kasur dn bertanya dengan suara serak, "Kenapa Mah?" Rini mengelus lembut rambut sang anak yang terurai. "Bangun, Syafiq nungguin kamu di luar," ucap Rini. Raina awalnya merasa bodo amad langsung mendelik terkejut ke arah sang Mamah. "Siapa Mamah bilang? Syafiq?!" tanya Raina, sedangkan Rini hanya mengangguk seraya mengiyakan pertanyaan sang anak. "Udah sana, cuci muka dulu," ucap Rini, Raina hanya mengangguk lalu melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Ia bergumam, "Ngapain tuh orang ke sini." Raina menatap dirinya di kaca wastafel cuci tangan. Tak berfikir lama, ia keluar untuk menghampiri Syafiq yang sudah berdandan rapih. Raina dengan muka masih ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN