Syafiq menuruni tangga dengan berdendang asal, seperti biasa Syarana yang sedang menyiapkan sarapan menatap heran ke arah sang adik. "Kurang obat bang," ujar Syarana. "Enggak," singkat Syafiq. "Oh iya, minggu Mamah Papah pulang," jelas Syarana. Syafiq menyelanya, "Bawa oleh-oleh gak ya?" Syarana menoyor sang adik dengan pelan hingga membuat Syafiq menatap bingung ke arah sang Kakak. "Ish, gak sopan lu Kak," kesal Syafiq. "Lu nya aja pea, pikiran lu oleh-oleh mulu," omel Syarana. Syarana membuatkan sarapan untuk Syafiq, dan meletakkan di piring yang ada di hadapan Syafiq. "Kak, gue makan di jalan aja," ucal Syafiq. Syarana menyelanya, "Tumben banget." "Mau jemput pacar," jelas Syafiq lalu menyengir kuda, Syarana jelas menatap kaget atas perkataan sang adik. "Hah? Pacar? Siapa?" Sy