55. Minta maaf sana!

2001 Kata

Bell istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, semua murid berhamburan keluar untuk segera ke kantin, main basket atau hanya berleha-leha di dalam kelas. Kini kantin lumayan sesak karena adanya murid baru yang lebih banyak di banding tahun lalu. Semua mata tertuju ke arah Syafiq yang kini berjalan bukan ke arah kantin, kedua sahabatnya langsung menoleh kebingungan. "Perasaan kantin di sana deh," ujar Aimar. Adi hanya menghendikkan bahunya, lalu menepuk bahu Aimar untuk mengkode segera menyusul Syafiq. "Udah ikutin aja," ucap Adi. Kini langkah Syafiq berhenti di kelas yang mereka ketahui adalah kelas Raina, ia menunggu sambil menyenderkan dirinya ke dinding dekat pintu kelas. Aimar dan Adi hanya menggelengkan kepalanya. "Mau nunggu princess dulu ternyata," ujar Aimar. Adi menye

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN