9. My Angel

1988 Kata
Zira sedang frustasi melihat semua dress pilihan Alvian. Ada sekitar 10 dress mahal yang kata pelayan pilihan Alvian sendiri. Semua dress ini bagai kelambu bagi Zira, hari ini dia akan menggunakan dua pakaian yang pertama pakaian khas putri fortania yang sangat berat dan menjuntai bagi Zira dan modelnya terlalu kuno. Tapi itu harus karena itulah kata Ibunda Ratu, dan yang kedua ibunda ratu menyuruh Alvian lah yang memilihnya tadi malam di paviliunnya. Tapi semua dress ini sangat membuatnya mual. Tiba-tiba Zira punya ide dengan satu dress yang menurutnya bisa dia permak. "Pelayan bisa kah aku meminta kau membawakan ini ke penjahit istana. Tolong katakan aku ingin dress ini dibuat menjadi seperti ini." Zira memberikan sebuah gambar dress yang dia inginkan. Kau harus membawa nya tanpa pangeran alvian tahu oke. " Pelayan itu mengangguk patuh. "Oh ya satu lagi, kembalilah sebelum jam 1 siang. Karena aku akan berganti pakaian saat acara resmi berakhir." Semalam Zira sudah menelpon mike manager nya, dia sudah memberitahu kalau dia akan bertunangan pagi ini difortania. Zira juga menyuruh Mike untuk mengkonfirmasi masalah gosip yang mengatakan kalau Zira akan bertunangan itu adalah benar. Dan Zira sangat yakin siang atau paling lambat sore ini para reporter infotaiment dan majalah majalah terkenal itu akan memenuhi gerbang istana fortania. Mike juga langsung berangkat pagi ini ke Fortania bersama kekasihnya Louise. Zira merias wajahnya sendiri dengan segala jenis make up nya sendiri, lalu Rose, Rubby tante nya dan mommy nya mendatanginya dikamar. "Apa kau perlu bantuan Zira?" Rose tersenyum melihatnya. "Tidak perlu kak, kau tahu aku bisa dengan baik melakukannya." Mommy dan tante nya juga tersenyum melihat zira saat ini. Zira tidak terlalu memakai make up tebal, Zira selesai dan dia memakai pakaian pertama nya dibantu dengan pelayan istana. "Apa kau gugup sayang?" "Tidak mom, hanya sedikit tidak percaya." "Tante juga tidak percaya kau lebih dulu bertunangan dibanding Dion ataupun Rose. Padahal sepertinya kau tidak pernah serius dengan semua teman-teman pria mu. " "Baiklah kalau begitu ayo kita ke Aula, semua orang sudah menunggumu sayang." "Sebentar mom, kalian deluan lah kesana. Aku akan pergi setelah memikirkan hal ini baik-baik. Dan aku ingin menyapa Reno dulu sebelum pergi kesana. " Rose, Rubby dan mawar mengangguk mengerti, lalu mereka pergi bersama menuju tempat pertunangan akan diadakan. Para tamu sudah hadir, banyak orang-orang penting dan beberapa kolega bisnis dari keluarga Zira juga hadir. Pesta pertunangan Zira ini sungguh luar biasa mewahnya dan tampak seperti private party bagi kalangan elite. Alvian resah menunggu Zira karena sudah 30 menit dia menunggu kedatangan Zira, terakhir dia melihat mommy Zira berjalan hanya bersama Rose dan mama nya. Dia mulai cemas tapi berusaha santai mengobrol dengan Aldrich dan Dira juga Merow. Aldrich dan Dira selalu saja bertengkar padahal mereka saling menyukai menurut Alvian. Berbicara tentang Aldrich papa Aldrich juga datang ke pesta ini bersama mama nya. Kehadiran papa nya membuat suasana pesta lebih banyak membicarakan hal bisnis saat ini. Alvian melirik pamannya itu yang sedang berbicara dengan ayahnya juga bapak Anggara Derson yaitu kakek dari Zira. Sebenarnya keluarga mommy zira mawar adalah salah satu konglomerat yang memiliki saham 75% penuh disetiap bisnisnya.sehingga banyak pebisnis yang merasa canggung jika berhadapan dengan keluarga Derson. Setelah menanti lama akhirnya Zira tampak berjalan dengan anggun kearah daddy dan mommy nya. Dion tersenyum melihat adiknya yang begitu cantik hari ini, Dion selalu menyayangi adiknya itu sepenuh hatinya, meski Zira suka mengikuti dia ke club malam ataupun mengikutinya bermain bersama sahabatnya. Alvian kembali terpesona melihat Zira yang cantik dengan gaun seorang putri Fortania. Dia terus tersenyum sehingga Aldrich memukul bahunya. "gue yakin banget loe bakal cinta mati sama Zira" aldrich langsung tertawa. Alvian hanya tersenyum dan dia merasa melihat Zira adalah hal yang paling dia suka sekarang. Zira datang keacara ini, itu berarti dia diterima menjadi kekasih si top model itu. Dilihatnya Zira membungkuk sopan didepan semua keluarga istana dan Zira tersenyum melihatnya. Dira menunjukan sebuah foto ke Alvian, foto itu dikirim oleh Rose. Image "Zira terlihat sangat memikat bukan??" Merow kembali berbinar menatap foto Zira. Dan Alvian memukul kepalanya. "Dia calon istriku mengerti, jadi berhentilah berharap." "Alah paling juga kalau Aisyah datang lagi loe bakal ninggalin Zira kan? Gue tau banget otak loe itu kan monoton". kata Merow sengit tapi bercanda. "Apa benar begitu Al??" Tanya Dira Alvian yang terdiam ketika mendengar nama Aisyah kembali menatap Zira yang sekarang sedang bersama pamannya dan juga kakeknya. Suara baginda Raja menghentikan percakapan semua orang disana. "selamat pagi semuanya, dihari yang bahagia ini saya sebagai Raja dari Fortania. Raja Ederson ozvick fhilips sangat berterimakasih karena kalian semua hadir di acara ulang tahun sekaligus pertunangan pangeran mahkota Fortania Alvian ozvick fhilips, dan untuk memulai acara ini saya mohon kepada pangeran Fortania untuk hadir dipanggung ini. " Alvian berjalan kepanggung dan dia terlihat sangat tampan dengan jas putih ditubuhnya itu. Zira menatap Alvian dan Alvian tersenyum kepadanya. Sudah ada cake ulang tahun yang besar dipanggung itu dan setelah berdoa Alvian langsung meniup lilinnya. "Selamat pagi semuanya, saya tidak menyangka akan diberikan pesta semewah ini. Tapi saya sangat bahagia hari ini, terimakasih buat baginda Raja dan ibunda Ratu karena sudah membesarkan saya. Terimakasih untuk kakek dan nenek saya yang sudah menemukan wanita cantik dan baik hati itu untuk menjadi pendamping saya kelak. Dan potongan kue ini untuk ibunda Ratu. " Ratu berjalan dengan anggun dan memeluk putra nya itu. Zira terharu melihat pemandangan itu dan dia memeluk mommy nya. Baginda raja kembali bergabung dengan Ratu dan juga putra nya itu. "Dan puncak acara kita hari ini adalah pertunangan pangeran Alvian ozvick fhilips dengan Putri Zira Al'Derson george. Putri zira bisakah bergabung bersama kami disini. " Zira dibantu pelayan menaiki panggung itu dan Alvian menyambutnya dengan senyum nya. Zira sekarang baru merasa berdebar debar. Lilian datang kepanggung dengan membawa dua cincin yang terletak indah dia atas nampan Lalu seorang MC memanggil daddy dan mommy Zira juga menaiki panggung karena Zira dan Alvian akan segera bertukar cincin. Image Image Alvian mengambil cincin bermata biru yang katanya sakral itu. Dan memakaikan ke Zira, zira juga mengambil cincin bermata biru dan dipasangkan ke jari Alvian. Alvian mencium tangan Zira dan semua orang bertepuk tangan Mike manager Zira baru tiba dengan kekasihnya dan juga seorang pria yang terlihat kecewa melihat Zira dan Alvian sudah resmi bertunangan. Mike sangat gembira melihat Zira yang mendapatkan seorang pangeran. Acara resmi sudah berakhir dan sekarang para tamu dan keluarga berbincang sambil makan bersama, Alvian dan Zira masuk ke ruang ganti dan berganti pakaian. Pelayan yang disuruh Zira sudah membawa dress nya untuk dipermak ulang itu. Zira membenarkan rambutnya dan dia akan membuat Alvian terkejut dengannya. Alvian sudah berganti pakaian dan dia melihat Zira masih menyisir rambutnya dengan para pelayan yang juga sibuk dengannya. Saat alvian mendekat semua pelayan itu keluar dari ruang ganti Zira. Zira melihat Alvian dari cerminnya. "Terimakasih putri, kau sudah menerimaku menjadi kekasihmu." "Kau akan lebih berterimakasih lagi setelah aku memberikan mu hadiah nanti pangeran." "Kau memberikanku hadiah??" Tanya alvian tak percaya. "tentu ini hari ulang tahunmu kan, tentu aku punya kado untuk mu. Bukankah aku ini tipe tunangan yang baik. " Alvian tersenyum mendengarnya. "Keluar lah deluan pangeran, setelah selesai aku akan menemuimu diluar dan memberikan hadiahmu. " "Baiklah tuan putri.b Para pelayan kembali masuk dan membantu Zira membuka gaun nya. Setelah itu Zira memakai gaun pilihan Alvian yang dirubah habis, dan perfect inilah dirinya. Image Rambutnya yang panjang tergerai dan zira hanya memakai make up tipis seperti tadi. Parfumenya dia semprotkan dan dia sudah selesai. Zira keluar dari ruang ganti bersama pelayan yang mengikutinya sedari tadi. Semua mata tertuju pada Zira yang berjalan dengan anggun dan seksinya. Uncle Alex nya tersenyum geli melihat tingkah Zira yang memakai gaun seseksi itu diacara sebuah kerajaan. Benar-benar keponakannya yang sangat membanggakan. Lain dengan Alex, Mawar mommy nya heran dari mana dia mendapatkan gaun itu. Tapi tak dipungkiri Zira terlihat tidak hanya seksi saat ini, tapi juga sangat manis dan elegant. Alvian mengikuti mata Aldrich dan juga Merow yang tak berkedip, sedangkan Dion, Dira,dan Rose terlihat terkejut. Alvian juga ternganga melihat Zira dengan gaun itu. Belahan gaun nya yang menampakkan paha Zira. Potongan d**a yang rendah dan rambut Zira digerai dengan indah menambah kesan seksi semakin kuat saat melihat Zira. Tapi seingatnya dia tidak pernah memberikan gaun ini kepada pelayan. Ini bukan gaun pilihannya. Zira mendekatinya dan mencium pipinya. "Happy birthday honey, Maaf aku telat mengucapkannya." Alvian ternganga dengan hal itu, dan dia seperti terhipnotis sekarang. "Mau berdansa denganku Zira," tanya Aldrich. "sure," Zira mengulurkan tangannya ke Aldrich namun bukan Aldrich yang menyambut tangan itu, melainkan Alvian. Dia membawa Zira berdansa dan semua mata melihat mereka. Dengan jarak sedekat ini Alvian dapat melihat jelas mata hazel milik Zira. "Apa ini kado yang kau katakan tadi??" "Apa kau suka pangeran?" "Jangan berpakaian seperti ini lagi." "Apa kau tidak suka?" "Aku suka, hanya tidak dengan kondisinya". Zira tertawa dan dia sangat cantik dimata Alvian. "kau memberikanku kelambu dan itu sangat membuatku terganggu. Aku pusing dengan semua gaun pilihanmu itu.makanya ide ini terlintas langsung." "Mau kah kau kencan denganku nanti malam??" "Apa sudah tidak ada acara lagi?" "Tidak, acara ini hanya sampai sore hari." "Baiklah jika kau memaksa pangeran. Kita akan kencan dimana??" "itu rahasia ku honey, " jawab Alvian membuat Zira tertawa lagi. Dia geli bermesraan dengan Alvian, karena dulu dia selalu bertengkar dengan Alvian. Mike mendekati acara dansa Alvian dan Zira lali dia berbisik ke Zira. Tak lama pengawal pribadi Alvian juga datang menghampiri nya. "Maaf pangeran, diluar gerbang ada 15 orang reporter memaksa ingin bertemu putri Zira. " Mike tersenyum miris kepada Zira. "Ada apa," kata Alvian kepada Zira. "Mereka pasti ingin mewawancarai ku. Bisakah aku menemui mereka sebentar." "Bawa mereka ke aula saja, aku dan putri Zira akan kesana. Jangan biarkan ada yang keluar dari aula sampai kami tiba." "Baik pangeran." "Maafkan aku Zira, aku pikir mereka tidak akan mewawancarai mu lagi setelah aku mengirimkan foto mu bertukar cincin tadi di instagramku." "Tidak apa mike, ini sudah konsekuensi ku. Lagi pula sekalian aku mengenalkan pangeran tampan ini kepada mereka." Alvian hanya diam dan datar, dia memikirkan berarti Aisyah juga sudah tahu kalau dia hari ini bertunangan. Alvian dan Zira berjalan dengan kawalan para penjaga kerajaan. Alvian membuka jas hitamnya dan memberikan ke Zira, dia tidak ingin kamera mengekspose foto Zira dengan pakaian seperti ini nantinya. Sampainya mereka di Aula kerajaan yang juga banyak dihiasi bunga mawar merah, Zira langsung mendapat sorotan kamera dengan lampu-lampu flash yang menyala. Zira memberikan senyumnya dan alvian juga tersenyum seadanya. Mereka langsung menyerbu Zira dengan berbagai pertanyaan. Alvian terus memeluk pinggang Zira dengan posesif, dan hal itu juga menjadi sorotan kamera. "Miss zira benarkah anda sudah bertunangan dengan pangeran mahkota dari Fortania? Benarkah ini acara pesta pertunangan anda. " "ya benar aku sudah bertunangan hari ini, maaf membuat kalian semua terkejut dengan berita ini." "Benarkah jika anda bertungan dengan seorang pangeran karena perjodohan untuk bisnis?? Karena seperti yang diketahui setelah berita pertunangan anda dirilis harga saham diperusahaan george ataupun derson sangat tinggi sekarang." "Wah, aku bahkan tidak tahu. Yang jelas kami tidak bertunangan karena bisnis. Kami saling menyukai. Kata Zira dengan senyuman nya." "bisakah anda memberikan kami keterangan lebih jelas jika memang tidak ada bisnis dari pertunangan ini. Karena terlihat pesta ini dihadiri oleh bilioner sekelas keluarga Orlando." Alvian yang sedari tadi hanya mendengarkan mulai jengah dan dia tiba-tiba mencium bibir Zira, dan Zira terkejut juga terpaksa membalasnya. Semua reporter itu mengabadikan adegan itu. Terlihat jelas jika Alvian memang menyukai Zira. "Sudah jelaskah betapa aku menyukai nya? Jika sudah kami mohon undur diri, karena masih ada acara didalam. Pengawal bawa mereka keluar istana. " Alvian lalu menggandeng zira kembali ke taman kerajaan. Zira berhenti dan Alvian menoleh. "Tinggalkan aku dan pangeran Alvian berdua saja. " "Kenapa kau menciumku? " "Apa tidak boleh, kau adalah kekasihku sekarang putri. " "Tapi... Ta... Pi.... "Kata zira dan Alvian membungkan bibir indah Zira yang akan berbicara lagi. Lama alvian mencium Zira, dan Zira lama kelamaan membalas ciumannya. Mereka terhanyut oleh perasaan mereka hingga akhirnya berhenti karena Zira melepaskan bibirnya. Tapi Alvian langsuk memeluknya. tbc...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN