“Nya, kamu mau berangkat sekarang?”
Anya datang dan menghampiri Agni dengan wajah tidak bersemangat. Waktu baru menunjukkan jam setengah enam pagi, tapi Anya sudah mengenakan pakaian kerja dan siap untuk pergi. Ia mungkin tidak akan sarapan karena ada acara meeting pagi sekaligus sarapan bersama di Summer. Itu sebabnya ia agak lebih santai. Apalagi hari ini sedang libur olahraga.
“Kenapa, Ma?”
“Itu, tolong bawakan untuk Kin dan Galen. Mama masak buat bubur sumsum. Mereka pasti suka sarapan dengan menu itu.”
Agni menunjukkan sebuah kantong berbahan kain bekas dari belanja di minimarket. Bentuknya cukup besar dan Anya yakin isinya pasti bukan hanya bubur sumsum. Tetapi, hari ini Anya sedang tidak bersemangat untuk ke rumah sebelah. Masih untung langsung bertemu dengan Kin, tapi bagaimana
