Haruskah semuanya benar-benar berakhir sampai di sini? Tuhan, jika memang semuanya harus berakhir sampai di sini, mengapa kembali Engkau pertemukan aku dengannya? Mengapa Engkau bangunkan rasa yang sudah lama terkubur? Naka bersenandika menatap Hening yang mulai tenang dalam pelukan lelaki lain, ternyata memang benar jika kehadiran Haris lebih tepat untuk Hening, Naka memilih pergi saat perlahan rasa panas yang ada dalam hati mulai menjalar hingga ke pelupuk mata. "Mas, aku takut. Tapi aku merindukannya." Naka menghentikan langkahnya saat ia pendengar suara Hening yang sudah melepaskan pelukannya dari Haris, dari ambang pintu Naka menoleh dan menyaksikan bagaimana Hening menutup wajahnya dengan kedua tangan dan menangis pilu. Sesakit itukah? Iya, Naka tahu jika rasanya pasti sesaki