Benar saja , sesampainya di pabrik, Zaky juga langsung melenggang masuk begitu saja, mengabaikan tatapan aneh cenderung kagum beberapa karyawan wanita yang masih lajang yang kebetulan baru keluar dengan beberapa lembar produksinya. Rambut Zaky terlihat basah, basah karena minyak rambut pastinya, dan aroma parfum khas bujang itu seketika menyeruak saat Zaky melintasi beberapa karyawan itu. Aura supel langsung terpancar dari sorot matanya, menyapa dia yang baru saja menyapa Zaky dengan senyum dan tutur kata. Senyum Zaky juga terlihat sangat manis, dan senyum itu justru terlihat aneh oleh Romi juga Jojon yang melihat Zaky baru masuk ke gudang tempat mereka sedang mengemas produk pabrik itu dalam dus untuk segera diberi label. "Senyum-senyum. Senyum lu nggak jelas. Ngapa lu. Kesambet tuyul