Mince tertegun mendengar ucapan sang pemilik suara berat itu. Ia tidak menyangka bahwa Arnold bisa mengucapkan kata-kata puitis seperti Chairil Anwar. Kosa kata yang keluar dari bibirnya sulit ia pahami, selayaknya laki-laki misterius yang membuat hatinya bergetar. Puisi adalah kata-kata yang bukan di ucapkan sehari-hari, sampai sedemikian absrudnya, sehingga sulit di pahami. Tapi entahlah itu lah yang membuat semakin menarik. Tidak perlu kata-kata gombal, makan malam romantis untuk menarik perhatian seorang wanita seperti dirinya, cukup sebait puisi maka ia akan tergoda. Dia ternyata lebih peka dari apa yang di harapakan. Beberapa detik terdiam satu sama lain, seolah ada sesuatu bermuara di sana. Mince menyadarkan lamunannya, karena ia tadi sudah terlalu terlena atas ucapan Arnold, "Art