"KAK FAHRI SANG PEMBAWA MASALAH"
Kak fahri langsung membuka pintu unit apartementny dan membawaku masuk ke kamarnya namun ketika masuk ke kamarnya segala pikiran kotorku hilang ketika melihat wanita yang tadi bersama kak fahri.
"Loh? Ini kan perempuan yang tadi?"Ucapku dengan nada bingung menatap kak fahri
"Jadi ini tunangan kamu?"ucap cewe tersebut yang membuatku menganga.
"Hah?"teriakku sambil menatap kak fahri dengan kebingungan.
Durian runtuh atau tertimpa tangga nih?
"Udah percaya kan sekarang? jadi tolong jangan ganggu saya mulai sekarang"ucap kak fahri
"Kamu salah paham"ucap wanita tersebut
"Definisi salah paham tuh gimana sih? Saya liat kamu check in sama cowo lain. Itu salah paham?"tanya kak fahri menatap tajam wanita itu.
"Aku gak ngapa ngapain. Aku mohon jangan tinggalin aku, orang tua aku udah berharap banyak sama kamu. Kita bisa mulai lagi dari 0"ucapnya
Tunggu dulu, jadi disini aku cuma ngeliatin mereka berantem?
Melihat mereka berdua yang tengah beradu kata, ini kesempatanku untuk kabur ke kamar. Ayo vanya bisa ayo.
Dengan mengumpulkan tenaga, akulangsung berbalik badan menuju pintu dan segera berlari.
Tapi!
Kalah cepat dengan genggaman tangan kak fahri.
"Kamu mau kemana van?"tanya kak fahri mencengkeram pergelangan tanganku sehingga terasa sakit dan membuatku meringis kesakitan.
"Nis, kenapa masih disini? Gue kan nyuruh lo pergi. Liat! Tunangan gue sampai ngerasa risih ada lo disini"ucap kak fahri dengan nada membentak.
Wanita tersebut kemudian keluar dengan mata berkaca-kaca.
Brakk!
Pintu tertutup
Udah nih kelar?
"Gausah nganga terus ntar lalet masuk"ucap kak fahri yang membuat ku tersadar.
"Tunangan?"tanyaku
"makasih udah bantu saya"ucap kak fahri dengan nada dinginnya.
"Kak jangan sembarangan, kenapa kak fahri bilang kalau saya tunangan kakak?"tanyaku
"Ini gak akan jadi masalah, jadi gausah di ributin"jawab kak fahri
"Sekarang kamu balik ke unit kamu, saya harus beres beres"sambungnya memintaku keluar dari kamarku
Kenapa freak banget sih hari ini?
Bahkan sampai di kamarpun aku belum bisa mengerti mengenai hal tadi, jadi aku tidak akan kenapa-kenapa bukan?
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Keesokan harinya.
7:40 Pagi WIB
Fakultas tercinta.
Harusnya hari ini aku cuma evaluasi ospek buat ntar siang! Tapi apa? Dengan berat hari aku harus menjadi asdos nya kak fahri!!!!
Iya dosen nyebelin dan pelit itu.
Dengan enggak aku berjalan enggan perlahan berjalan menuju G102. Aku mulai menyalakan proyektor dan komputer lalu mendownload bahan ajar untuk mata kuliah kak fahri.
Sembari melihat data bahan ajar. Aku salah fokus ke salah satu bahan ajar mata kuliah yakni mengenai teori faktor manusia dalam K3.
Ada satu teori yang membuatku terfokuskan, yakni teori trans theoretical model. disitu dijelaskan bagaimana teori tersebut dapat di terapkan untuk pola hidup sehat ataupun hidup yang more better.
Harus kuakui ini sangat cocok untuk dirikku yang sedang dalam proses berhenti dugem dan segala hal buruk lainnya.
Mulai dari tahap pre contemplation lalu contemplation hingga maintenance.
Seru juga, aku rasa aku harus membaca mengenai teori ini nanti.
"Ekhem"
Suara itu membuatku menoleh ke arah belakang dan terkejut melihat sudah ada kak fahri.
"Udah berani ya buka buka file saya"ucapnya
"Ehm maaf kak. Ini tadi hmm hehe maaf deh kak"jawabku tertunduk malu. Duh tercyduck
"saya beliin sandwich. Belum sarapan kan?"tanya kak fahri sembari memberikan sandwich. Wih kok tumben baik.
"Kok tau kak?"tanya gue
"Muka muka kaya kamu nih orang males bangun pagi. Pasti buru buru dan gak sarapan"ucapnya dengan nada meledek
"Iya deh terserah"jawabku jengah.
"Eh tapi ini gratis kan?"tanyaku
"Iya"jawabnya
"Gak perlu bayar uang ataupun jasa"sambungnya
Aman ternyata.
Tak lama kelas pun di mulai dan aku menjadi operator presentasi mata kuliah kak fahri.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Lapangan Basket Fakultas
13:12 Siang
OKE INI DIA! EVALUASI OSPEK MINGGUAN!
Kami seangkatan di kumpulkan di sebuah lapangan basket fakultas.
Ya biasaa di marah-marahi lalu di cari kesalahannya sekecil apapun.
Aku, karin dan fina memang satu kelompok jadi kita berada di 1 barisan yang sama.
Hari ini matahari sangat terik sehingga evaluasi benar-benar bikin gakuat.
Udah denger teriakan kakak tingkat yang bacot naujubileh sampai pengen disumpel pake kaos kaki, terus ditemani cuaca kota ini yang super hot. Hm komplit deh.
Tak lama muncul kak fahri yang kemudian berbicara sesuatu ke PJ ospek.
Segala muncul dia makin makin nih evaluasi bikin kebakar!
"Seger bener uyy kaya sop buah"ucap karin yang membuat ku sontak menoleh ke arahnya.
"Seger mata lo! Makin panas nih yang ada muncul itu orang"ucapku
"Sensi amat sih lu ama tuh orang santai dong santai"ucap karin.
Aku memandangi mahasiswi lainnya yang mulai membicarakan dan memuji kedatangan kak fahri. Memang sih harus aku akui kalo kak fahri keliatan ganteng banget. Tapi tetep aja dia ngeselin!
"Dhinesti Jevanya!! Mana?? Berdiri!"teriak kak Adi yang merupakan penanggung jawab (PJ) ospek. Lantas aku berdiri yang langsung di tatap sinis oleh seluruh angkatan.
Ketika nama seseorang sudah di panggil oleh penanggung jawab ospek, sudah dipastikan nama tersebut merupakan nama mahasiswa bermasalah. Dan yang akan dapat hukuman jelas satu angkatan. Katanya sih biar solid.
Tapi kan aku gak berbuat masalah apapun.
Yeuuu mana sinis sinis banget lagi matanya minta di colok pake garpu siomay!
"Kamu tuh maba banyak masalah! Bikin masalah apa kamu hah?"teriak kak adi yang membuat ku bingung.
Jujur, Aku merasa tidak melakukan kesalahan apapun.
Aku tetap diam karena aku emang gatau harus menjawab apaa, aku ga punya masalah apapun.
"Saya ngomong sama tembok? Sekarang kamu cepet ke kantor dekanat fakultas kamu di panggil sama PJ fakultas"ucap kak adi yang membuatku langsung berlari menuju kantor dekanat.
Sepanjang perjalanan jantungku berdegup kencang merasa cemas dengan apa yang terjadi padaku.
Hampir sampai di kantor dekanat aku langsung mencoba berjalan dan berekspresi se normal mungkin. Berjalan seperti biasa.
Selama 5 menit aku hanya bisa berdiri persis di depan gedung dekanat.
"Dek?"tanya salah satu kakak tingkat yang pasti panitia ospek karena dia pake almamater.
"Hah?"
"Ngapain? Kok gak di lapangan?"tanyanya dengan lembut.
"Saya di suruh ke dekanat katanya diminta ketemu sama PJ fakultas kak."jawabku
"Yaudah ayo saya antar. Kenalkan nama saya dimas"ucap kak dimas.
Made may day, ini definisi made my day sih. Disaat lagi cemas dan panik tiba-tiba muncul cowo ganteng dan baik banget. Rasanya segala kecemasan hilang. Yang kaya gini nih yang harusnya sering muncul saat evaluasi kan kalau dia yang muncul aku jadi semangat 45.
"Kak, kok saya gak pernah liat kakak ya?"tanyaku
"Saya bagian medis jadi yang ketemu saya cuma yang sakit aja" ucapnya masih dengan nada lembut diakhiri dengan senyuman. Ah gila! Ganteng banget sih.
Pdkt ahhh tapi apa ya??? Pura pura sakit??
"DHINESTI JEVANYA!"Ucap tegas seorang laki laki yang tak lain tak bukan adalah kak fahri. Huhhh ganggu aja sih ini orang!
Aku memandang sinis kak fahri yang membuat kak dimas kebingungan dengan sikapku yang terlihat tidak sopan.
"Ngapain disini?"tanya kak fahri ke kak dimas.
"Oh ini kak tadi saya pikir dia kenapa kenapa"ucap kak dimas sambil melirikku.
"Yaudah sana. Saya ada urusan sama dia"ucap kak fahri menarik tanganku.
"Ihhh apaansih!"ucapku dengan ketus. Saat aku menoleh kebelakang aku melihat wajah kak dimas yang kebingungan.
Jangankan dia! Aku saja bingung!