DIPAKSA KAK FAHRI

717 Kata
"DIPAKSA KAK FAHRI" "Berapa?"tanyaku kemudian mengambil dompet di totebag louis vuittonku. "Jangan bayar pakai uang, bayar pakai jasa aja"ucapnya yang membuatku mengernyitkan dahi "Maksudnya?"tanyaku "Jadi asdos saya untuk besok ngajar"ucap kak fahri *asdos : asisten dosen "Tapi saya kan belum ngerti apa-apa kak"ucapku "Tugas kamu cuma jadi operator presentasi aja"ucapnya "Jam berapa?"tanyaku "Besok jam 8 di G102"jawabnya "Oke kak, saya duluan"ucapku lalu pergi meninggalkan kak fahri. Aku meninggalkan nya dengan wajah cemberut dan perasaan kesal. Ada ada aja! Harusnya besok aku bisa bangun siang eh malah harus ke kampus pagi hari! Beban banget sih! ***** Di kelas suasana kembali ricuh karena dapat info kalau kelas kak fahri di batalkan. 'Hmm kurang ajarr itu dosen! Mau makan gaji buta kali ya? Padahal tadi datenggg' gumam ku dalam hati. "Kenapa?"Ucap fina sambil menepuk pundak ku "Kok kak fahri gak masuk sih?"Tanyaku dengan wajah bingung dan sontak membuat fina dan karin tertawa. "HAHAHA yaahh mulai kaya cewe lainnya nih, katanya dia galak tapi mulai nyari nyari"ucap fina menyindiriku, aku menatapnya tajam "Bukan gitu! Tadi tuh gue ke kampus di anterin kak fahri nahh tiba-tiba dia gak masuk sekarang kan anehhh"ucapku memberi penjelasan yang membuat fina dan karin membulatkan mata karena terkejut "Anjir? Lo berangkat sama dia?? Kok bisa-bisanya lo gak ceritaa???"tanya fina dengan nada penasarannya "Lupa"jawabku singkat "Kalian gak pdkt kan?"tanya karin "Yaampun rin, gak inget tadi malem aja dia galak banget sama kita masa iya tiba-tiba gue sama dia pdkt. Aneh lo"jawabku kesal "Gue aja di anterin dia gak gratis, sebagai gantinya gue diminta jadi asdosnya besok"sambungku yang membuat karin dan fina tertawa "Hahaha nah ini baru wajar! Kaya ada yang kurang kalau kak fahri gak bertingkah nyebelin"ucap fina "Ck! Udah deh ayo makan gue laper nih"ucapku "Makan di kantin fakultas sebelah mau gak? Cuci mata sekalian"ucap karin "Yaudah ayo"ucapku lalu membereskan barang-barangku dan mulai menenteng totebag ku menuju keluar kelas ***** Saat hendak menuju fakultas sebelah, aku melihat dosen sok yang membuat rencana bangun siang kubesok tergantikan yakni kak fahri. Tapi ia tidak sendiri melainkan bersama seorang wanita yang yaaa bisa dibilang cantik. Aku melihat tingkah wanita tersebut yang sesekali megang tangan kak fahri tapi di tepis sama kak fahri. "Itu kak fahri kan?"tanyaku yang sambil menunjuk keberadaan kak fahri "Wah iya! Sama perempuan. Siapa ya? Pacarnya mungkin ya?"Tanya fina "Salfok sih rambut cewenya kenapa kaya bleaching gagal gitu ya? Hahaha"ucap karin yang membuatku dan fina terkekeh. Aku dan kedua temanku kemudian jalan sedikit mendekat ke arah kak fahri sekalian menguping pembicaraan mereka. "Kangen gak sih denger kak fahri ngomel?"tanya karin tiba tiba yang membuatku dan fina kebingungan "Hah gimana?"tanyaku dan fina bersamaan "MAU DONG DI PEGANG JUGA!"Teriak karin yang kemudian berlari menuju kantin dan meninggalkanku serta fina. OMG! Bener-bener perempuan ini! Jadi ini maksud perkataannya tadi, ah sudahlah! Tidak akan selamat diriku dari omelan kak fahri besok saat menjadi asisten dosen. Saat karin berteriak aku melihat Kak fahri dan wanita itu menatap kami bertiga, aku melijat wajah kak fahri yang menatap karin lalu menatapku dengan tatapan tajam serta ekpresi wajah emosi. Hm tamatlah riwayatku jika nanti bertemu dengan dirinya di apartement. ***** Setelah makan di kantin sebelah kami langsung kembali ke fakultas kami menuju parkiran mobil karena karin dan fina berniat untuk mengantar ku pulang ke apartemen. "eh tunggu dulu itu ada kak fahri, gue takut"ucapku menunjuk kak fahri yang tengah berada di parkiran mobil "Santai ajaa dia pasti udah lupa"ucap karin "Rin lo jangan ngada-ngada, gue kan sama dia satu apartement bahkan lantai yang sama kalau gue di omelin habis-habisan gimana?"tanyaku "Telpon gue! Nanti gue bantu, tenang aja sih van lo lebay deh"ucap karin Sesampainya di dekat mobil karin aku kembali menoleh dan melirik ke arah kak fahri dan terkejut melihat kak fahri yang menatapku tajam. "Aduk gak akan selamet nih gue di apart. Ya Allah bantu hambamu ini"gumamku dalam hati. ***** Sesampainya di apartemen aku langsung naik lift menuju lantai 8 berharap kak fahri belum sampai di apartement karena jika aku bertemu dengannya sudah pasti ia akan memarahi sikap karin melalui diriku!. Saat hendak keluar lift terkejutlah aku melihat kak fahri yang tengah berdiri di depan kamar ku. "Ahh sialan, gue turun aja deh" gumamku dalam hati. "Kenapa turun?"teriak kak fahri sambil menuju ke arahku "Hah?"ucapku berhenti lalu menoleh padanha "Kenapa turun? Saya nungguin kamu ini"ucap kak fahri dengan mata sinisnya sembari berjalan ke arahku "Barang saya ketinggalan di bawah kak hehe"ucapku "Ikut ke kamar saya sekarang!"ucap kak fahri menarik paksa tanganku "Cepet ikut!"ucap kak fahri dan menarik tanganku "Kak jangan gini! Kita bisa bicarain sikap karin baik-baik"ucapku "Bisa diem gak sih? Saya butuh kamu sekarang"ucap kak fahri yang membuat pikiranku melayang kemana-mana "Astagfirullah kak, sadar kak! Kakak mau di pecat?"ucapku panik "Diem!"ucap kak fahri "Saya mau kamu diem aja"sambungnya
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN