Tidak sampai setengah jam, Ersya muncul menjemputnya. Kesempatan baik itu, Ersya yang merengkuh pinggang Sora. Membuat iri Fika dan Ayla. “Aib banget gak sih kita jadi jomlo, apalagi lihat yang nempel begini depan mata. Duh cari tumpangan buat pindah planet yuk, Fika!” kata Ayla. Fika mengangguk. Sora tersenyum, “kalian udah sering banget bertemu sama Ersya, tapi situasinya selalu kurang baik. Karena itu, aku mau memperkenalkan dengan cara yang benar." Sora mendongak, saling besitatap dengan suaminya. “Seperti yang kamu tahu, Fika dan Ayla teman dekat aku.” Ersya mengulurkan tangannya, Fika dan Ayla berebut untuk bersalaman. “Pak, punya kembaran gak?” tanya Fika. Ersya tersenyum tipis, “tidak. Saya anak semata wayang.” “Ya, sayang banget.” Fika mendesah kecewa. “Kenapa sih