“Sora, ya ampun kamu pucat banget!” seruan itu terdengar mencemaskannya. “Aku nggak papa kok mbak, ini pasti karena aku lagi pakai lipstick yang warnanya kalem aja.” Sora mengelak, padahal sudah merasakan tubuhnya tidak nyaman sejak pagi tadi. “Kamu yakin?” Anna, tidak merasa yakin. Lain ucapan dan wajah yang ada di depannya. Terutama mata lelah Sora tidak bisa berbohong. “Ya.” “Istirahat dulu deh, kamu beberapa hari ini telat istirahat, bahkan aku enggak pernah lihat kamu makan siang lho!” “Nanti aja, Mbak. Pekerjaanku masih banyak, dan deadline jam dua harus kuserahkan ke Mbak Gisha. Anna menghela napas, “Gisha semakin kelewatan deh manfaatin kamu, aku akan bicara dengannya—” “Eh jangan, Mbak. Mbak Gisha pasti memang butuh bantuan.” Anna menatapnya, Sora harus paham jika