Di ujung telepon, Galih dengan bersemangat berkata, "Pak, aku sudah tahu alamat rumah Tuan Hengky!" Ketika mendengar kabar itu, Aksa langsung membuka matanya. Bayangan pertemuannya dengan Danisa dan Amanda membuatnya tersenyum. "Kirimkan alamatnya segera!" jawab Aksa dengan semangat. Galih menjawab, "Kirimkan dulu uang yang Anda janjikan." Aksa menghembuskan nafasnya dan berkata, "Ya, aku kirim sekarang." Setelah itu, panggilan berakhir. Aksa berkata pelan, "Pengeluaran lagi, pengeluaran lagi, padahal tak ada masukan dari manapun." Namun ia sadar, jika ia tidak mengirimkan uangnya pada Galih, maka ia pun tak akan tahu di mana alamat rumah Hengky. Akhirnya, Aksa pun mengirimkan lima ratus ribu rupiah untuk Galih. Setelah uangnya ditransfer, Galih langsung mengirimkan alamat rumah Heng
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari