Saat Hengky sedang mengobrol dengan Danisa di salah satu meja, seorang laki-laki menghampiri mereka. Lelaki itu bertubuh proporsional, tinggi, tampan, dengan hidung mancung. "Selamat malam, Tuan Hengky," sapa pria itu dengan sopan. Hengky melihat ke arah pria tersebut, begitu pula dengan Danisa. Hengky berdiri dan menjawab, "Dokter Vano, akhirnya datang juga." Hengky bersalaman dengan Vano. Di sisi lain, Danisa ikut berdiri dan merasa pernah bertemu dengan Dokter Vano sebelumnya. Setelah beberapa saat, Danisa ingat bahwa ia sempat bertemu dengan Vano di rumah sakit saat Aksa dirawat. Vano tersenyum pada Danisa dan berkata, "Selamat malam, Nona Danisa." Danisa mengangguk dan menjawab, "Selamat malam juga, Dokter." Setelah itu, ketiganya duduk di meja yang sama. Pelayan dengan sigap meny