:34:

1707 Kata

Abid duduk dengan kedua lutut tegak dan punggung bersandar pada daun pintu sambil mengusap wajahnya kasar. Mamanya terlalu suka pada denis. Ia sangat tidak suka hal ini. harusnya ia sudah berbaring di kamar atau mungkin mandi, tapi saat menyadari ada orang asing dirumahnya, terutama yang sangat tidak ia sukai, yang membuat ia kehilangan muka karena fay memilik kabur bersama orang itu, abid mengurungkan niatnya. biarlah bersikap seperti pengecut. Bunyi hujan yang datang dengan semangat memukuli genteng rumahnya membuat abid menatap jauh kedepan, ke tempat tetesan air itu nyaris berakhir. Kenapa ia merasa mulai membenci hujan? Apa karena fay? Abid benar-benar bisa gila kalau begini terus. sebagian dari dirinya terus ingin mencari fay disaat ia sangat sadar bahwa fay bukanlah pacarnya. harus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN