Bab 25. Bahaya

1050 Kata

Seorang gadis lari dengan pontang panting menuju rumah sakit. Pasalnya, karena tugas yang menumpuk ia lupa menyaksikan Bapak tua bule itu kembali mengajak kabur kakaknya. "Ah, Sasya bodoh. Jadi ketinggalan adegan heboh, kan!" dumel Sasya saat dirinya sebentar lagi menggapai ruangan di mana kakak iparnya di rawat. Tidak apa-apa ketinggalan, ia bisa mencium bekas alias tanya pada kak Kyara soal bagaimana kejadiannya. Namun, netra Sasya melotot saat mendapati ternyata ruangan itu sudah kosong. "Sus, sus. Kakak ipar saya di mana ya? Apa dia pindah ruangan?" Sasya menghentikan salah satu suster yang sedang lewat. "Kakak ipar?" "Ya! Yang kemarin di rawat di ruangan ini," jelas Sasya tak sabaran. Suster tadi terdiam. Ia malah teringat pasal tikus di ruangan itu. "SUSTER!" Sasya yang pecici

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN