Menghadapi malam pernikahan, Ipul menjadi sangat deg-degan. Pria bertubuh kurus dan memiliki kulit sawo matang itu tak bisa tenang. Ipul sudah berulang kali mondar-mandir di kamar hotel tempatnya menginap. Jangankan tidur mengingat waktu yang sudah terbilang larut, bernapas saja, Ipul tidak bisa melakukannya dengan tenang.
Kini, Ipul yang sengaja duduk di tepi tempat tidur bagian depan, berusaha mengatur napasnya. Pria itu meletakkan kedua telapak tangannya di d**a dalam keadaan silang. Bisa ia rasakan dengan jelas, betapa jantungnya berdetak sangat kencang sekaligus keras. Kedua telapak tangannya sampai gemetaran lantaran detak jantungnya yang begitu kencang.
“Mau menikah, kenapa sampai setegang ini? Padahal tiap hari kan aku ketemu sama Mai Ren-Ren?” pikir Ipul.
Tak lama berselang, m
