Episode 20 : Romansa Ipul Dan Rena

1908 Kata

Fina baru saja keluar dari kamarnya sambil mengemban Bubu tanpa kain emban, ketika sebuah papan bunga, berjalan menuju kamar Rena. Dari postur kedua kaki sosok yang membawa papan bunga berikut parfum yang menyertai, Fina yakin itu Ipul. Kenyataan tersebut pula yang membuat Fina buru-buru mendekap Bubu lebih erat, khususnya menutupi telinga sang anak. Akan tetapi, baru juga akan melanjutkan langkah yang sempat terhenti, sosok tersebut justru berhenti untuk meletakan papan bunganya tak jauh dari depan pintu kamar Rena. Yang membuat Fina syok, itu memang Ipul. Ipul terengah-engah menatap Fina. Namun, Ipul langsung buru-buru menekap mulut berikut hidungnya. “Ya Alloh, napas pun harus diatur kalau di dekat Bubu, kan? Bisa dibelek perutku kalau Bubu sampai kembali nangis gara-gara aku!” batin I

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN