Episode 47 : Rencana Bulan Madu

1708 Kata

Rafael sudah berulang kali mondar-mandir di hadapan Fina. Pria itu juga sudah berulang kali naik turun anak tangga yang menghubungkan basement selaku tempat penyimpanan koleksi mobil mereka, dengan beranda pintu masuk utama ke dua rumah mereka selaku tempat Fina duduk. Di tengah suasana yang dikelilingi taman dan tampak sangat segar dengan sisa air di sekitarnya, keduanya menghabiskan waktu setelah pertemuan menguras emosi mereka dengan Jina. Terhitung, sudah nyaris setengah jam ke duanya di sana, di mana selama itu juga, baik Rafael maupun Fina sama-sama memilih bungkam. Bedanya, ketika Fina terdiam bersama kesedihan yang sebisa mungkin disembunyikan, tidak dengan Rafael yang terlihat jelas sedang sangat marah. Otot-otot di wajah berikut tangan pria itu tampak sangat tegang, seolah-olah a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN