Azura terbangun dan mendapati tubuhnya nyaris tertutup rapat oleh selimut. Hanya wajah dan kepala Azura saja yang tidak tertutup selimut. Senyum indah menarik kedua sudut bibir Azura, wajahnya berseri-seri hanya karena wanita itu teringat apa yang semalam terjadi. Antara dirinya dan Danian, semalam, mereka sungguh melakukannya dengan sadar. Benar-benar manis, tak kalah manis dari senyum Azura kali ini. Akan tetapi, adanya sebuah kertas yang menempel di wajahnya, mengakhiri senyuman berikut kebahagiaan Azura yang tadi sempat seolah diterbangkan ke awan. Azura buru-buru menarik asal kertas yang sampai dihiasi double tape dan ditempelkan pada hidungnya. Ada tulisan dan mungkin lebih cocok disebut sebagai pesan. Itu tulisan tangan Danian. Iya, Azura hafal. Tulisan yang sangat sulit dibaca,