Menikah Lagi

716 Kata
Di dalam sebuah rumah besar dan mewah tampak empat orang sedang duduk bersama. Seperti nya mereka sedang membicarakan tentang hal yang serius. "Zio usiamu sekarang sudah tidak muda lagi, tapi kamu masih belum punya anak juga. Sebaiknya kamu segera menikah lagi, karena istrimu itu mandul!" Ucap seorang wanita yang ternyata adalah ibu Zio. "Bu, ayolah Alena tidak mandul. Dia hanya belum hamil. Kata dokter dia bisa punya anak bu! " "Iya tapi sampai kapan? Usiamu sudah 40 tahun, istrimu sudah 35 tahun. Mama sekarang sudah tua lihat usia mama sudah 62 tahun, apa kamu tidak kasihan sama ibu? Apa kamu ingin ibu mati tanpa melihat cucu!" Ujar ibu Zio, dengan suara meninggi karena kesal. Mendengar ucapan ibunya, Zio termenung. "Memang benar apa yang dikatakan ibu usia ku sudah tidak muda lagi, dan aku tidak mau ibu tidak sempat melihat cucu nya. Apa aku benar-benar harus menikah lagi." Gumam Zio dalam hatinya. "Alena kamu harus bisa merelakan suamimu menikah lagi, karena kamu tidak bisa memberikan keturunan untuk Zio! " Ujar ibu Zio kepada Alena, Alena hanya menghela nafasnya dalam-dalam. "Bu, beri aku waktu dua hari untuk berpikir. " Alena memandang ke arah Zio, Zio pun balas menatapnya dengan tatapan sendu. "Alena mau ke kamar dulu." Alena pun pergi ke kamarnya di lantai dua, yang kemudian diikuti oleh Zio. "Bu, apa kita tidak terlalu keras kepada mereka. Apa sebaiknya kita adopsi anak saja? Seperti yang pernah di katakan Alena dulu. " Ujar pak Dedy Atmaja (64), yang merupakan ayah dari Zio. Dengan tatapan yang merasa tidak suka atas perkataan istrinya. "Aku mau anak kandung bukan anak adopsi, beda dong anak kandung dan anak adopsi! " Jawab ibu Martha (62) yang merupakan ibu dari Zio, dengan ketus nya. "Tapi masalah nya apa ada yang mau jadi istri kedua , Bu? Apa lagi Zio sudah hampir empat puluh tahun. " Ayah Zio menatap istrinya dengan tatapan yang penuh tanda tanya. "Ya pasti ada lah, Zio itu meski usianya sudah mau empat puluh tahun, tapi wajah nya terlihat seperti usia tiga puluhan. Lihat saja dia itu tampan, gagah dan mapan. Perempuan mana yang gak mau! " Jawab mama Zio dengan yakin. "Baiklah kalau begitu, kita tunggu dua hari lagi jawaban dari Alena dan Zio." Ayah Zio akhirnya menyetujui rencana istri nya untuk menikah kan Zio kembali. Di dalam kamar. Alena berdiri menghadap jendela memandang ke arah luar, dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Zio datang menghampiri nya, lalu memeluknya dari belakang. "Sayang, kamu tahu aku sangat mencintai kamu. Kita akan ambil keputusan bersama untuk masalah ini, sebaiknya kamu melepaskan alat kontrasepsi mu dan mulailah program kehamilan. Jadi masalah selesai, aku tidak perlu menikah lagi." Zio memeluk erat Istri nya. Alasan sebenarnya Alena belum hamil adalah bukan karena dia mandul, tapi karena Alena tidak ingin punya anak. Baginya adanya anak hanya akan menambah beban dan kerepotan saja. Terlebih dia tidak ingin tubuh nya rusak gara-gara punya anak. Sebelum berkomitmen untuk menikah, Alena sudah membuat perjanjian dengan Zio kalau dia akan melakukan operasi steril supaya tidak hamil karena dia tidak mau punya anak. Dan jika Zio menginginkan seorang anak, maka dia bisa mengadopsi anak. Karena Zio sangat mencintai Alena akhirnya Zio pun setuju saat itu tanpa pikir panjang. Apalagi pekerjaan Alena yang merupakan seorang model, yang selalu menuntut untuk penampilan yang sempurna. "Apa kamu lupa dengan janjimu? Bukankah dulu kamu setuju aku tidak mau punya anak? " Alena dengan ketus. "Sayang aku pikir kamu akan berubah, kamu wanita pasti suatu hari kamu ingin punya anak kan? " Zio mencium puncak kepala istrinya dengan lembut. "Mungkin suatu hari nanti, tapi untuk saat ini aku belum bisa. Apalagi dua hari lagi aku harus pergi ke negara Belanda untuk pemotretan di sana." Alena membalikkan tubuh nya, kini mereka saling bertatapan. Zio menghela nafas perlahan mendengar perkataan istri yang begitu dicintainya itu. "Apa kamu belum mau resign dari pekerjaan mu? " Tanya Zio menatap intens manik mata Istri nya dengan sedih. "Resign! Ayolah sayang pekerjaan ini adalah impian ku Untuk menjadi model internasional. Apalagi sekarang karir ku benar-benar sedang di atas puncak, dan kamu bertanya padaku tentang resign. Oh, aku tidak percaya kamu mempertanyakan hal itu padaku! " Jawab Alena dengan suara yang meninggi dan wajah yang cemberut. Zio jadi gusar. "Jangan marah sayang maafkan aku ya." Zio pun memeluk istrinya dengan seluruh rasa cinta yang dimilikinya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN