Warning konten mengandung 21+ dan umpatan kasar. harap bijak dalam membaca! thank you.
Setelah Alicia mandi dan mengganti pakaiannya, erika mulai mendandani Alicia, hingga kelihatan tampak cantik.
"Nona sangat cantik dan manis, tapi sayang nona menjerumuskan diri nona ke kandang harimau," kata Erika sambil mengoleskan lipstik dibibir Alicia yang mungil, mata Alicia hanya membulat saat mendengar perkataan Erika, seakan-akan mengisyaratkan dirinya dalam bahaya, perasaan Aliciapun mulai gugup dan ketakutan.
Ceklek!
Tiba-tiba pintu kamar terbuka hingga membuat Erika dan Alicia terkejut lalu sama-sama menoleh kearah pintu.
"Erika, apakah sudah selesai? Tuan Jack sudah menunggu," kata Bryan yang berdiri didepan pintu kamar sambil menatap wajah Alicia yang sedang duduk ditepi ranjang membuat Bryan terpesona melihat kecantikan Alicia.
"Ya bryan sudah selesai, sedikit lagi aku akan mengantar nona Alicia ke kamar Tuan Jack," jawab Erika sambil menatap Bryan.
"Oke cepatlah!" ucap Bryan kemudian kembali keluar dari kamar tanpa melepaskan pandangannya kepada Alicia.
"Mari nona, aku antar ke kamar Tuan Jack," kata Erika tersenyum sambil meraih tangan Alicia, lalu membawa Alicia ke kamar Jack.
Perlahan Erika dan Alicia berjalan keluar lalu masuk kedalam kamar Jack, setelah sampai di kamar Jack, Alicia melihat Jack sedang duduk santai mengepulkan asap rokoknya ditemani minuman beralkohol diatas meja, perasaan Alicia mulai takut saat melihat Jack, dirinya seakan-akan ingin kabur saja dari pada harus menghadapi laki-laki b******n seperti Jack, tapi apa daya dirinya sudah terlanjur menyepakati semuanya, dengan pelan Alicia dan Erika berjalan menghampiri Jack, dan setelah sampai dihadapan Jack , Erika mulai melepaskan tangannya dari Alicia.
"Ini Tuan ,sudah siap!"
"Waw, sangat cantik," kata Jack memuji Alicia sambil menatap dengan intim tubuh Alicia dari atas sampai bawah.
Deg!
Seketika jantung Alicia berdetak lebih kuat saat mendengar Jack memujinya, tangannya mulai gemetar, kakinya seakan menjadi lemas seakan tak mampu berdiri lagi.
"Pergilah Erika, dan katakan pada Bryan aku memanggilnya," perintah Jack kepada Erika.
"Baik Tuan, permisi" sahut Erika kemudian berlalu pergi meninggalkan Alicia bersama Jack.
Setelah Erika keluar dari kamar tak lama kemudian Bryan masuk ke dalam kamar.
"Ada apa Tuan memanggilku?" tanya Bryan kepada Jack.
"Katakan pada semua orang jangan ada yang mengangguku malam ini, kerena aku tak ingin malam pertamaku bersama Alicia terganggu," ucap Jack yang masih tetap memandangi wajah Alicia yang cantik itu.
"Baik Tuan,"
"Sekarang pergilah," perintah Jack kepada Bryan.
"Baik Tuan, permisi" sahut Bryan kemudian berlalu pergi meninggalkan Alicia dan Jack.
Setelah Bryan pergi, Jack memandangi Alicia, rasanya ia tak sabar ingin memainkan Alicia, tapi ia harus menahan hasratnya dan jangan bertindak gegabah, karena ia tidak mau malam pertamanya berlalu begitu cepat bersama Alicia.
"Alicia, duduklah temani aku minum," perintah Jack sambil meneguk minumannya.
"Maaf Tuan aku tidak bi.."
"Yes or not?" teriak Jack menatap Alicia dengan tajam memotong pembicaraan Alicia ,membuat Alicia terkejut, iapun langsung teringat dengan peraturan kontrak yang tidak boleh berbicara dengan Jack.
Sejenak Alicia menarik napasnya lalu duduk disamping Jack. Jack langsung menumpahkan minuman beralkoh*l ke dalam gelas kecil lalu menaruh sebuah pil putih dalam minuman itu, Jack pun mulai mengaduk minuman itu dengan jarinya telunjuknya sesekali menatap Alicia yang sedang duduk disampingnya, dan setelah Jack mengaduk minuman itu Jack memberikan minuman itu kepada Alicia.
"Minumlah sayang, ini akan membuatmu sedikit rileks," kata Jack dengan gayanya yang nakal.
Ingin rasanya Alicia mengumpat laki-laki b***t itu tapi apa daya ia tak punya hak untuk berbicara, dan harus menerima minuman itu, perlahan Alicia mengambil gelas minuman itu lalu mendekatkan gelas itu ke wajahnya,
"Ya Tuhan, baunya saja aneh sekali, apalagi rasanya," gerutu Alicia dalam hati mencoba menahan napasnya sambil menatap Jack yang sedang memperhatikannya.
"Cepatlah!" teriak Jack mulai tidak sabar.
Mendengar teriakan Jack membuat Alicia terkejut, ia pun mulai menahan napasnya lalu meneguk minuman itu dengan cepat.
Sruuuuppp
"Arhhhhggg" Alicia berteriak menggelegar saat merasakan pahit dan panas dimulutnya, ia langsung mengusap mulutnya dengan telapak tangannya menghilangkan rasa pahit itu, rasanya lebih baik ia meminum obat dari dokter dari pada harus meminum barang haram itu.
Alicia meletakkan gelas itu dimeja, lalu menarik napasnya dan menyandarkan dirinya di sofa. Sementara Jack hanya tersenyum saat Alicia sudah meneguk minuman itu.
"Sedikit lagi kita akan bersenang-senang sayang," batin Jack sambil menyundut puntung rokoknya diasbak.
Tak lama kemudian Alicia merasakan tubuhnya menjadi lemas, kepalanya menjadi pusing. Jack mulai merasakan obat itu telah beraksi ditubuh Alicia, perlahan Jack beranjak dari duduknya kemudian mengangkat tubuh Alicia lalu membawanya ke ranjang, setelah sampai diranjang Jack menghempaskan Alicia diatas tempat tidur dangan keadaan terlentang.
Jack pun kembali ke mejanya mengambil sebuah pisau dan membawanya dihadapan Alicia. Alicia merasakan matanya seperti berputar berusaha membuka lebar matanya melihat Jack yang sedang berdiri dihadapannya itu, namun Alicia melihat Jack menjadi dua sambil memegang pisaunya.
"Malam ini akan sangat menyenangkan sayang, karena kita akan bermain-main dengan ini," kata Jack menunjukan pisaunya dihadapan wajah Alicia lalu memainkan pisaunya ditubuh Alicia, membuat Alicia ketakutan,
"Kau sangat cantik, aroma tubuhmu juga wangi, aku sangat suka Alicia," kata Jack dengan suara nakalnya mulai mendenguskan hidungnya dileher Alicia.
"Noo Jack" hanya kata itu yang bisa ia ucapkan kepada Jack, sambil meneteskan air matanya karena ketakutan.
Entah apa yang akan dilakukan Jack dengan pisaunya membuat Alicia bergidik ngeri meskipun dirinya dalam keadaan setengah sadar. Tak lama kemudian Jack menarik bagian d**a lingeri Alicia lalu menyabetnya dengan pisau hingga terbelah dua.
Sreeetttttt....
Seketika terpampanglah tubuh kecil Alicia hanya berbalut underwear membuat tatapan Jack semakin nakal, Perlahan Jack mulai mengarahkan pisau itu pada bagian atas underwear Alicia, hingga akhirnya terputus menjadi dua. Alicia hanya bisa menderu napasnya dengan kuat, membuat dadanya naik turun karena ketakutan melihat tingkah Jack.
"Waw sangat indah," kata Jack memuji sambil menatap setiap jengkal tubuh Alicia, ia langsung melemparkan pisau itu lalu memegang kuat kedua d**a Alicia yang berukuran sedang itu namun tetap padat.
"Akkkhhh Jack!" Pekik Alicia kesakitan saat Jack memegang dadanya, ingin rasanya ia mengumpat didepan wajah Jack tapi kesadarannya masih terjaga sehingga ia tidak membuka mulutnya.
"Kenapa sayang, apa kamu merasa nikmat?"
"Noooo!" jawab Alicia sambil menggelengkan kepalanya.
Jack mulai menciumi bibir Alicia lalu menurunkan kepalanya dileher Alicia lalu memberikan tanda merah dileher alicia, perlahan Jack semakin turun kebawah lalu melucuti underwear bawah Alicia sehingga membuat tubuh Alicia full naked, Jack mulai memainkannya dengan ganas dibawah sana menyentuh bagian sensitifnya sehingga membuat Alicia menggeliat menikmati sentuhan yang diberikan oleh Jack.
"No Jack! ah.." desah Alicia.
Tubuh Alicia tidak berdaya saat Jack mulai melakukan gerakan nakalnya itu, perlahan Jack kembali menatap wajah Alicia, sambil mengatur posisinya, ia sudah tidak sabar melakukannya, Jack pun mulai membawa miliknya yang perkasa itu menyentuh milik Alicia, dan siap menerobos masuk milik Alicia.
"Apa kamu sudah pernah tidur dengan laki-laki lain sebelumnya Alicia?" bisik Jack ditelinga Alicia sambil menggesekan miliknya itu.
"No!" jawab Alicia mulai ketakutan.
"Wah gadis virgin, baguslah! Tidak rugi aku membayarmu mahal, ini akan sangat menyenangkan sayang, ahhh"
Tiba-tiba Jack menekan miliknya masuk kedalam milik Alicia yang sempit, membuat Alicia terkejut karena merasakan sakit yang luar biasa, seketika Alicia berteriak dengan ganas sambil meremas seprei itu dengan kuat.
"Akh Jack no!"
Sejenak Jack mendiamkan dirinya, lalu tersenyum melihat Alicia yang menderita.
"Tenanglah sayang ini hanya sebentar, setelahnya nanti kamu akan ketagihan," kata Jack mulai menciumi kembali Alicia lalu menekan miliknya lebih dalam, membuat Alicia memekik kesakitan sambil menarik rambut Jack dengan kuat, dan tanpa sengaja Jack telah melukai bibir Alicia karena ciumannya itu.
"Hey," Jack menarik kepalanya dari Alicia, lalu menatap Alicia yang menangis karena kesakitan.
"Jack no please!" Pekik Alicia menggelengkan kepalanya, dalam hatinya ingin rasanya ia mengumpat mengatakan segala yang ada didalam hatinya, "ini sangat sakit bangs*t" batin Alicia berteriak.
"Diamlah sayang, aku akan melakukannya dengan pelan, aku tahu kamu masih perawan, dan ini membutuhkan waktu agar kamu terbiasa," ucap Jack mulai memompa milik Alicia dengan pelan, Jackpun mulai merasakan nikmat yang luar biasa, ia belum pernah merasakan ini sebelumnya, dan menurutnya ini adalah percintaan ternikmat selama ia bercinta dengan gadis-gadis yang ia bayar, kini Alicia mulai terbiasa dengan gerakan itu hingga akhirnya ia mendesah merasakan sesuatu yang lain, "sakit tapi nikmat, ada apa ini?" Batin Alicia.
"Ah Jack!"
"Ah.. kenapa baby? Apakah kamu sudah merasakannya?"
Jack mulai mempercepat percintaannya bersama Alicia ia tak perduli dengan Alicia yang kesakitan yang terpenting baginya ia bisa memuaskan nafsu bejatnya itu, hingga akhirnya tak berapa lama Jack merasakan miliknya seperti tercengkram sesuatu membuat miliknya keluar menyembur hebat kedalam milik Alicia.
"Oh s**t, ini sangat nikmat" umpat Jack dihadapan Alicia.