Alisa terbatuk-batuk memegang lehernya yang dijerat adik sepupu Farel, kalau saja polisi itu tidak datang mereka berdua sudah jadi almarhum. Satu keluarga itu akan menhabisi mereka demi mengusai harta keluarga Farel. “Alisa, ha …ha.. ibu sangat takut, ibu sangat takut kamu terluka,”tangis wanita tua itu memeluk Alisa. Wajah Alisa memerah dan napas tersengal-sengal. “Tolong pak, tangkap mereka, orang-orang ini ingin mencelakaiku dengan ibu,” ujar Alisa dengan suara kecil, ia duduk lemas dengan d**a naik turun. Saat ayah mereka ingin kabur, tepaksa polisi menghadianya satu timah panas di bagian betis. Mendengar suara tembakan. Dor! “Berani kamu kabur! Saya tembak kamu!” seru polisi pada anak lelaki itu nyali satu keluarga itu jadi ciut. “Mbak Sima, kami hanya ingin menempati sementara