Knight Dayton berjalan cepat lalu beberapa kali ia celingukan ke kanan dan kiri. Ia tengah mencari Chloe Harristian di antara kerumunan mahasiswa yang lalu lalang dan berkumpul. Ia berdecap kecil beberapa kali dan terus berjalan mencari. Setelah berjalan cepat melewati sebuah koridor, Knight menarik napas lega saat melihat Chloe tengah berkumpul bersama teman-temannya.
Mereka tertawa dan Chloe begitu menikmati waktu makan istirahat sebelum ia hendak pulang dari kampus. Knight pun dengan langkah cepat mendekat pada kumpulan teman-teman Chloe.
“Chloe?” panggil Knight menginterupsi. Seorang mahasiswi yang berada di sebelah Knight lantas tersenyum manis menyengir padanya.
“Hai, Knight!” sapa mahasiswi itu dengan ramah pada Knight. Akan tetapi, Knight bahkan tak menoleh padanya sama sekali. Knight tetap berfokus pada Chloe. Chloe yang menyadari saat Knight memanggilnya lantas menaikkan pandangan dan melebarkan senyumannya yang cantik.
“Hey, teman!” balas Chloe balik menyapa. Knight tersenyum dan makin mendekat.
“Apa kamu sudah menerima hasil dari makalah kelas Doktor Caesar?” tanya Knight langsung pada poinnya. Seketika Chloe membesarkan matanya dan menggelengkan kepalanya.
“Memangnya hasilnya sudah keluar ya?” sahut salah satu mahasiswa yang lain yang juga tengah berada di kerumunan yang sama dengan Chloe. Knight langsung menganggukkan kepalanya.
“Tentu saja! hasilnya dikirim lewat email!” sahut Knight kemudian. Serempak semua mahasiswa yang berkumpul langsung mengambil ponsel mereka untuk memeriksa kotak masuk pada email tak terkecuali Chloe.
“Wah, aku dapat A-! Tapi tetap hebat!” pekik salah satu mahasiswi dengan begitu bahagia. Teman di sebelahnya juga memekik riang yang sama karena mereka sudah mendapatkan nilai yang sama.
“Untung saja nilaiku B jadi aku tak perlu mengulang!” sahut mahasiswa lain menimpali. Chloe mulai mengernyitkan keningnya menatap layar ponsel. Pasalnya ia tak menemukan email yang dikirimkan oleh Aldrich seperti yang lainnya.
“Chloe, bagaimana denganmu? Aku penasaran, apa nilaimu?” tanya salah satu teman Chloe yang duduk di sebelahnya. Chloe menunjukkan raut wajah khawatir dan senyumannya mulai hilang.
“Sebentar, aku sedang mencari email yang masuk hari ini. Mungkin bertumpuk dengan email lainnya. Aduh dimana ya?” gumam Chloe sambil terus menscroll ke bawah lalu naik lagi ke atas kumpulan email pada ponselnya.
“Apa kamu menemukannya?” tanya Knight pada Chloe. Wajah Chloe yang sebelumnya begitu ceria lantas terlihat begitu muram. Chloe lalu menggelengkan kepalanya pada Knight yang menatapnya heran.
“Kenapa kamu bisa tak mendapatkan emailnya? Coba periksa sekali lagi!” ucap salah satu teman Chloe. Chloe menarik napas dan memeriksa kembali. Ia bahkan membongkar email spam yang mungkin saja masuk tanpa sengaja ke sana. Tapi tak ada.
“Tidak mungkin. Semua mahasiswa mendapatkannya kan?” sahut mahasiswa yang satunya lagi. jantung Chloe mulai berdetak tak karuan. Pasalnya ia mulai tak tenang karena sepertinya hanya dirinya yang tak mendapatkan email tersebut.
“Hai, apakah kalian sudah mendapatkan nilainya?” tiba-tiba seorang mahasiswi bernama Nadya Adams muncul dan bertanya di tengah-tengah teman-teman Chloe.
“Ya kami sudah mendapatkannya!” jawab teman di sebelah Chloe. Pandangan Nadya lalu beralih pada Chloe yang masih sibuk mencari email di ponselnya.
“Bagaimana denganmu, Chloe Harristian? Berapa nilaimu?” tanya Nadya tiba-tiba pada Chloe yang sedikit tersentak kemudian menaikkan pandangannya pada Nadya. Chloe tampak tertegun dan tak tahu harus menjawab apa. Saat itulah, senyum licik Nadya muncul mengejek Chloe yang belum mendapatkan nilainya.
“Aku dengar ada salah satu dari kita yang akan gagal mata kuliah ini,” sambung Nadya dengan nada angkuh seraya melipat kedua lengan di dadanya. Ia memandang remeh pada Chloe yang hanya diam saja menatapnya.
“Apa maksudmu? Memangnya siapa yang akan gagal?” sahut Knight keheranan padq Nadya. Nadya pun menoleh pada Knight dan mendengus mengejeknya.
“Knight, ada bagusnya kamu tidak dekat-dekat dengan si pembawa masalah, atau kuliahmu akan berantakan!” Nadya langsung menyerang Chloe meskipun ia tak terang-terangan menyebut nama. Knight cukup kaget mendengar Nadya yang menyerang Chloe tanpa basa-basi. Sementara Chloe yang sadar dirinya di serang tak mau tinggal diam. Ia berdiri dan langsung berjalan menantang Nadya.
“Aku tidak tahu apa masalahmu denganku. Tapi aku peringatkan padamu …” Chloe menyisir pandangannya dari atas sampai bawah tubuh Nadya.
“Aku datang ke NYU bukan untuk mencari musuh. Aku kesini untuk belajar dan lulus dengan nilai sempurna!” sambung Chloe dan Nadya langsung menyembur tertawa keras mengejeknya. Knight juga mendengus kesal dan mulai mendelik pada Nadya.
“Oh, bagaimana caranya kamu akan lulus dengan nilai sempurna, jika Doktor Caesar saja bahkan tak memberikanmu nilai untuk makalah Arkeologi sama sekali, hahaha!” ejek Nadya makin menjadi-jadi.
Chloe tersulut marah dan langsung meringsek ke depan hendak memberikan Nadya sedikit peringatan. Akan tetapi, ia tak ingin berkelahi secara fisik dengan gadis itu. Knight kemudian ikut menghalangi dan tak ingin jika Chloe jadi marah dan melakukan kekerasan.
“Chloe, jangan ladeni dia! Ayo kita pergi!” ajak Knight lantas mengambil sebelah tangan Chloe dan mengajaknya pergi dari sana. Chloe pun pergi dengan sebelah tangannya digandeng oleh Knight. Mereka akhirnya berhenti di ujung koridor untuk bicara.
“Apa yang terjadi? Kenapa kamu tidak memperoleh nilaimu?” tanya Knight langsung pada Chloe yang kebingungan dengan situasi yang ia alami. Chloe menggelengkan kepalanya dan terlihat cemas.
“Aku tidak tahu. Tapi aku yakin sudah mengirimkannya pada email yang diberikan oleh asisten Doktor Caesar!” sahut Chloe dengan nada cemas. Knight menghela napas memandang Chloe tapi sedikit berpikir tentang apa yang terjadi sesungguhnya.
“Lalu kenapa kamu tidak mendapatkan emailnya?” Chloe terdiam tak bisa menjawab. Dirinya bahkan tak tahu apa yang terjadi sebenarnya.
“Sebaiknya kita tanyakan pada asisten Doktor Caesar, mungkin ada kesalahan teknis,” usul Knight kemudian dan Chloe dengan cepat mengangguk.
Chloe pun pergi bersama Knight untuk menemui Connor Archer yang merupakan asisten Doktor Aldrich Caesar. Ia ingin mengkonfirmasi tentang nilainya yang tak dikirimkan melalui email seperti mahasiswa lainnya.
Kebetulan ketika Chloe dan Knight tiba di depan pintu ruang kerjanya, Connor baru saja akan keluar. Sehingga Chloe bisa mencegatnya untuk bertanya.
“Maaf Pak. Namaku Chloe Harristian, aku ingin bertanya tentang nilaiku,” ujar Chloe menyapa Connor yang baru saja menutup pintu ruangannya. Ia tersenyum dan mengangguk.
“Iya, mohon maaf Nona Harristian. Tapi Doktor Caesar ingin bicara denganmu mengenai makalah itu.” Chloe terdiam tak mengerti. Ia lantas menoleh pada Knight yang juga sama bingungnya. Sebenarnya ada apa? Jantung Chloe perlahan berdegup lebih kencang.
“A-Aku tidak mengerti. Sebenarnya apa yang terjadi?” selidik Chloe masih penasaran. Jantungnya berdegup kencang saat mendengar hal tersebut. Pikiran tak enak langsung menyelimuti benaknya.
“Sebaiknya Nona langsung bertemu dengan Doktor Caesar saja. Dia akan menjelaskan semuanya,” jelas Connor lagi sambil tersenyum ramah. Ia kemudian mengajak Chloe untuk masuk ke ruang Doktor Caesar dan bicara langsung.
“Ayo silakan!”