"Ma, aku berangkat dulu ke rumah Kak Reza!" teriakku. Mama tak meresponnya, kemungkinan beliau tak mendengar ucapanku. Sehingga aku memutuskan untuk berpamitan ke Mbak Rohmah. Lalu, aku dan Kak Reza berjalan beriringan sampai di teras rumah. Saat itu, aku melihat tatapan Kak Andrea begitu tajam melihat ke arah Kak Reza, sedangkan Kak Reza dengan ramahnya membalas dengan senyuman. Kami pun masuk ke dalam mobil. Tak ada ada obrolan apa pun diantara kami, sehingga suasana terasa canggung. Alunan suara musik di dalam mobil, membuat kami terkadang hanya saling melirik enggan untuk menatap. Tiba-tiba Kak Reza mengerem mobilnya secara mendadak, membuat aku mengeluarkan suara. "Astagfirullah, kenapa Kak?" ujarku. "Sepertinya ada kucing lewat, sebentar ya aku check dulu," ujar Kak Reza sembari