“Telepon dari siapa, Nin? Kok sepertinya heboh sekali?” “Eh, dari Mas Dion, Yah,” jawab Nina pada ayahnya. “Oh, ada sesuatu yang penting?” “Emm ... dia mau minta tolong sesuatu. Oh, iya. Nina boleh pinjam mobil Ayah?” “Yang mana?” “Yang BM, Yah...” “Tumben kamu mau pakai mobil ayah. Biasanya lebih suka pakai punya sendiri yang katanya lebih macho dan mantap ... He-he. Boleh aja dipakai. Hati-hati.” “Iya, Yah. Ini karena ada penting juga. He-he. Makasih, Ayah...” “Iya-iya. biar nanti mobilnya disiapkan di depan” Kedua orangtua Nina saling berpandangan dan sama-sama tersenyum melihat matahari pagi mereka begitu ceria pagi ini. Gadis itu kemudian setengah berlari kembali ke kamarnya, entah untuk apa. Meskipun dalam hati merasa heran juga karena mendadak anak gadis mereka mau memak