Tujuh bulan kemudian … Berlian sudah pulih dan mulai beraktifitas, ia membantu Ummi untuk mengurus pesantren dari bersih-bersih dan memasak jika perlu, pesantren ini lumayan besar, bagian pembersihan dan memasak sudah ada tugas masing-masing, namun Berlian tidak enak hati jika harus numpang hidup tanpa membantu. Berlian menoleh dan menatap wajah Haidar yang kini sedang mengaji dipondok yang dekat sekali dengan tempatnya mengaji, Berlian tersenyum, masih ada ya pria seperti Haidar yang mengutamakan agama dalam hidupnya, Berlian kagum pada sosok itu dan sesekali menitikkan airmata ketika mengingat Arsenio yang selalu menjadi imamnya, dimana pun ia berada semoga saja Arsenio tetap mengingat kewajibannya sebagai umat muslim, itu harapan Berlian. Kesalahan Berlian adalah ia tak menghapal nom