Denis sampai di rumah dan melihat Eci juga Juminten menyambutnya dengan hangat, Eci memeluk Denis dan menepuk punggung adik dari temannya itu. Eci merasa kasihan setiap kali Denis kembali, dulu semua ini sangat asing baginya, namun sekarang berubah menjadi sesuatu yang nyaman. Juminten melakukan hal yang sama, Denis tersenyum dan berucap, “Assalamu’alaikum, Mbok, Mbak Eci.” “Wa’alaikumssalam, Denis. Apa kabar, Nak?” tanya Juminten. “Denis baik-baik saja, Mbok. Mbok sama Mbak Eci gimana? Pak Anto?” “Kami sebuah baik-baik saja,” jawab Eci. Eci lalu merangkul bahu Denis dan membawanya masuk ke rumah. Denis di dudukkan di sofa. “Denis di sini dulu, ya, biar Mbok ambilin minum dulu,” kata Juminten. Denis menganggukkan kepala. “Bu, sekalian dengan cemilan kesukaan Denis,” kata Eci. “Iya