"Tutup mulut kamu, Sasti. Kamu pikir aku cewek murahan kayak kamu, hah?" Sinta membalas perkataan Sasti. Wanita itu tidak terima ketika gadis yang telah merebut kekasihnya itu menghinanya. Sebelum dengan Jo, Sinta tidak pernah melakukan itu selain dengan Prima. Jadi, gadis itu tidak perlu meragukan status dari calon bayi yang ada di dalam rahimnya. Itu jelas adalah anak dari Prima Adyatama. "Ya, udah, sih. Biasa aja. Lagi pula, aku, kan, cuma bertanya," Sasti memberikan tisu itu kepada Sinta. Kemudian, membalik badan dan berlalu dari depan kamar mandi. Gadis itu berjalan menuju ke meja makan di mana Hans dan Prasta masih menikmati sarapan mereka. "Mana Sinta, Sayang?" tanya Prasta. "Masih mual kayaknya," kata Sasti. Tak lama kemudian, Sinta muncul. Wanita itu kembali mengambil dudu