Sasti terbangun ketika merasa kantong kemihnya telah penuh. Gadis itu melirik jam di dinding, masih jam 4 pagi. Ia kemudian menurunkan kakinya untuk beranjak ke kamar mandi. Tubuhnya terasa nyeri jadi ia berjalan pelan merambat pada dinding. Sesampainya di kamar mandi, gadis itu langsung duduk di closet. Kepalanya tidak bisa diajak kompromi. Sasti merasa pusing, saat itu juga ia memuntahkan semua isi perutnya di lantai. Gadis itu tidak tahu, tapi rasanya sangat menyiksa. Apakah benar ia perlu pergi ke dokter? Usai membersihkan semuanya, termasuk muntahannya, Sasti keluar dari kamar mandi dan melirik ke sofa. Suaminya tidak berada di sana saat ini. Sasti ingat bahwa semalam ia mengusir Prasta dan meminta pria itu pergi dari kamar ini. Jadi, di mana suaminya tidur? "Enggak mungkin sama S