"Selamat siang, Pak." Security yang bekerja di kediaman Shinta menyapa prima yang baru saja turun dari mobil. Pria itu memperhatikan penampilannya sejenak lalu tersenyum kepada sang security. Ia bergegas masuk melalui pintu utama. Prima menarik nafasnya dengan kasar, kemudian mengetuk pintu perlahan. Seorang asisten rumah tangga tergopoh dari dapur untuk membuka pintu. Ia sudah diberitahu oleh sang Tuan jika nanti ada seorang tamu laki-laki yang akan menemuinya. "Mas Prima?" "Iya." "Silakan masuk. Tuan Sanjaya sudah menunggu di belakang," kata sang ART. Wanita paruh baya itu mengantar Prima menuju ke halaman belakang sebuah pintu besar yang menjadi akses dari ruang utama ke beranda belakang dilewati prata perlahan. Kemudian menuju ke sudut lain di beranda itu titik di sana, Sanjaya