"Ini satu lagi, Kak. Apa Kak Prima ingat?" Prima terkesiap ketika melihat ponsel sang adik yang disodorkannya di atas meja. Itu adalah salinan pesan yang ia kirim pada seseorang untuk mencarikan seorang gadis untuk tidur bersama sang adik malam itu. Prima hendak mengelak. Namun, di situ tertera jelas nomor dan namanya sebagai pengirim pesan. Lantas rumah apa yang akan terima lakukan setelah ini? "Ini adalah pesan yang Kak Prima kirim ke bartender kelab di mana Sasti mabuk waktu itu. Di situ sudah jelas, apa yang sudah Kak Prima lakukan," ucap Prasta tenang. Prima masih belum bereaksi. Ia masih menatap layar ponsel yang berpendar dan menampilkan isi pesan yang ia kirim kepada seorang suruhannya itu. Namun, kemudian pria itu tersenyum kecil. Sekarang tidak ada lagi yang ingin anda tutupi