"Kamu enggak apa-apa, Sayang?" tanya Prasta yang melihat Sasti bersandar di pintu kamar. Sasti memaksakan senyumnya. Gadis itu harus berusaha terlihat baik-baik saja di depan sang suami. Tentu saja, ia tidak boleh terus-terusan begini. Sinta bisa saja melakukan perbuatan yang lebih daripada kemarin. Jadi, Sasti akan berusaha keras untuk tetap berada di samping Prasta. "Aku enggak apa-apa. Capek lari-lari," ucap Sasti kemudian. Prasta mengangguk. Walaupun tahu bahwa gadis itu berusaha untuk tetap tenang, tapi pria itu tidak mau menyurutkan semangat sang istri. Sasti akan kuat. Jadi, ia tidak akan tumbang hanya gara-gara Sinta. "Mau aku ambilin minum enggak?" tanya Prasta. Gadis itu mengangguk kasar. Ia mengolah senyum demi terlihat baik-baik saja di depan sang suami. Saat itu, Prast