Selamat membaca! "Apa Tari udah ngomong sama Arya ya soal permintaan gue buat bikin Pak Devan cemburu?" Di dalam hati Viola menduga, walau sebenarnya ia masih ragu menerima tawaran itu. "Gimana? Mau gue anterin pulang nggak?" tanya Arya kembali. Wajahnya memang sungguh tampan seperti yang dikatakan Tari. Lesung pipit yang terbentuk dari senyumannya sungguh membuat kedua matanya sampai tak berkedip menatap. "Yuk, tapi by the way, makasih ya lo udah mau bantuin gue." "Iya, sama-sama. Kita kan satu kampus. Jadi, kita harus saling membantu, kan?" Arya menjawab, walau sebenarnya arah perkataan Viola berbeda dengan pikirannya saat ini. "Iya, pokoknya makasih ya." Keduanya pun mulai melangkah. Menuju parkiran motor yang kebetulan memang harus melewati mobil Devan. "Nah, ini kesempatan gue