30. Takdir Yang Membawamu Kepadaku

1402 Kata

Raras sudah membersihkan kekacauan yang Aezar buat dengan mie cup-nya, sementara Aezar masih berjongkok di depan lukisan itu dengan kening berkerut dalam. Barangkali, Aezar masih terheran-heran, bagaimana caranya lukisan itu bisa berlubang tapi tangannya yang masuk tidak berada di balik lukisan? Raras juga tidak mengerti kenapa lubang yang terhubung dengan dimensinya itu baru muncul sekarang. Ia juga tak tahu apa yang harus dilakukan untuk membuat portal waktu itu jadi semakin besar hingga bisa dimasuki. Tetapi yang pasti, Raras merasa bahagia sekali hingga melupakan masalah ciumannya dengan Aezar tadi pagi. "Kamu tidak capek jongkok terus?" Raras mencoba menarik perhatian Aezar dengan berdiri di sampingnya. "Dulu ketika aku tiba di sini, lubangnya tidak sekecil itu. Aku bahkan tak semp

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN