Tapi memang ada yang aneh, dan Faris baru menyadarinya sekarang. Dari gesekan antara tubuhnya dengan tubuh Selvi, sepertinya dia bisa merasakan kalau Selvi tidak memakai pakaian dalamnya, wanita itu tidak memakai bh. Faris tidak ingin memikirkannya, tapi gesekannya terasa sekali. Dia bisa merasakan ada tonjolan keras yang sepertinya sengaja ditekan-tekankan oleh Selvi. “Ris,,” “Iya mbak,” Faris menatap Selvi. Kedua mata Selvi nampak sayu, bukan karena habis menangis, tapi entah karena apa, Faris kurang paham. “Bantuin aku yaa?” suara Selvipun terdengar semakin lirih. “Iya mbak, selama aku bisa pasti aku bantuin.” Selvi tersenyum, Farispun ikut tersenyum. Faris belum sempat memahami situasinya saat itu, saat tiba-tiba wajah Selvi bergerak ke depan hingga bibir mereka bertemu. Bukan han