“Hei ganteng, bangun..” “Hemm, jam berapa mbak?” “Udah jam 7 ini lho.” Faris mengucek-ngucek matanya, sedikit menggeliatkan tubuhnya. Rasanya masih mengantuk. Untung hari ini dia libur. Lebih tepatnya, mendapat libur dari Pak Eko karena ada Selvi di sini. Wanita yang seharusnya dia antarkan jalan-jalan, yang harusnya dia bantu untuk refreshing dari semua masalahnya, tapi nyatanya semalam malah dia nikmati tubuhnya. “Itu HP kamu dari tadi bunyi-bunyi terus Ris,” ucap Selvi, yang masih memeluk tubuh Faris, dimana mereka berdua masih terlanjang bulat. Faris mencari handphonenya, dan mengambilnya. Dia baca, ternyata ada beberapa missed call dari adiknya. Lalu ada sebuah pesan juga dari Rani, yang kalau dia belum bisa pulang karena masih ada acara dengan teman-teman kampusnya di luar kota.