Tok tok tok… Pintu rumah itu dibuka. Selvi melihat Rafly sudah berdiri di depannya. Dia juga melirik motor Rafly, seperti biasa, sudah dimasukkan dan pagarnya juga ditutup tanpa dikunci. “Masuk Raf.” “Makasih.” Tidak ada senyuman di wajah Rafly seperti biasanya. Selvi tahu ada sesuatu yang ingin dibicarakan oleh Rafly. Tadi Rafly sudah memberi tahunya, tapi waktu ditanya soal apa, Rafly tak menjawab, hanya bilang akan mengatakannya setelah mereka bertemu. “Jadi, apa yang mau kamu kasih tau ke aku?” Panggilan antara Selvi dan Rafly pun sudah berubah, tak lagi lu-gua, tapi sudah aku-kamu. “Soal Nando Vi, aku barusan dapet kabar dari temenku yang jaga di sana.” “Soal Nando? Ada apa emangnya?” “Dia kabur dari panti rehab.” “What? Kabur? Yang bener? Tapi dokter Regina kok gak ngasih t