Faris perlahan membuka matanya. Dia merasa hari sudah bagi, cahaya sudah masuk menerobos jendela kamarnya. Dia ingin menggeliatkan badannya, tapi terasa berat. Dia buka semakin lebar matanya, sempat terkejut, tapi begitu menyadari, dia hanya tersenyum. Tubuhnya sedang ditindih oleh seorang gadis. Tepatnya, lengan kirinya sedang dijadikan bantal oleh Lidya. Gadis itu masih tertidur dengan memeluk tubuh Faris. Keduanya masih sama-sama telanjang bulat, sisa-sisa pertempuran mereka semalam. Dengan posisi seperti ini, kedua buah d**a Lidya yang bebas menempel di tubuh Faris. Faris bisa merasakan helaan nafas Lidya yang lembut. Kaki kiri Lidya juga berada di atas tubuhnya, tepatnya di selangkangannya, menyentuh kontolnya yang sedang tegang. Bukan karena nafsu syahwatnya, tapi memang beginilah