Faris tak punya pilihan lain. Kondisi Selvi yang sedang drop, baik fisik maupun mentalnya, dia butuh seseorang untuk paling tidak menenangkannya. Suaminya sedang tidak ada, maka mau tak mau Farislah yang mengambil alih. Dia beranjak dan duduk di ranjang, di samping Selvi yang berbaring. Dia belai lembut kepala Selvi. Sama sekali tak ada pikiran lain di kepala Faris, hanya menenangkan dan membuat Selvi cepat istirahat aja. Tak berapa lama kemudian Faris mendapat pesan singkat dari Lidya. Lidya Wijaya said: Ris, aku tadi dikasih tau sama papa, kalian besok nggak usah masuk dulu aja. Mbak Selvi pasti kondisinya masih labil, dan kamu harus jagain dia. Papa udah ngasih ijin kok untuk beberapa hari kedepan. Farispun membalasnya. : Oke Lid, makasih ya. Besok tolong dihandle dulu, moga-moga kami