Kleek… Kriieeekk… Pintu kamar mandi terbuka, bersamaan dengan itu Lidya keluar dari kamar mandi. Terlihat dia sudah lebih segar. Dia terlihat masih mengeringkan rambutnya dengan handuk pinjaman dari Faris. Farispun berdiri, menghampirinya. Bukan berhenti disitu, dia melangkah melewati Lidya, lalu melongok ke dalam kamar mandi. ‘Nah bener kan, masih ada disitu,’ batin Faris waktu melihat celana dalamnya masih tergantung di tempat yang sama seperti kemarin, dia menepuk keningnya. “Makanya lain kali kalau ada cewek mau numpang kamar mandi, pastiin dulu barang-barang kamu udah aman,” ucap Lidya, tahu apa yang dipikirkan oleh Faris. “Haha, maaf Lid, itu sempakku kemarin, lupa belum diambil lagi.” “Busyeet, ngapain pake dikasih tahu segalaaaa??? Dasar jorok!!!” Lidya sudah mau menghampiri