Jeanna benar-benar tidak menduga sama sekali, jika Devan sudah berdiri menunggunya di depan gedung perusahaan. Melambaikan tangan dan tersenyum manis ke arahnya. Hal itu tentu saja menarik perhatian banyak karyawan yang masih berada di sana untuk menunggu jemputan. Jeanna sampai risih diperhatikan oleh banyak pasang mata saat ini. Apalagi personal assistennya yang dari jauh senyum-senyum sendiri melihatnya dijemput oleh Devan. “Kenapa tidak memberitahuku jika sudah sampai di sini?” tanya Jeanna cenderung datar. “Surprise, Jeanna." jawab Devan dengan entengnya. “Bukannya semua wanita paling suka jika diberi surprise begini ya? Tiba-tiba sudah dijemput dan ditunggu.” “Bukan semua. Tapi lebih tepatnya sebagian. Karena aku tidak suka.” “Kau tidak suka jika aku tidak mengabari mu terle