Beberapa hari telah berlalu, Adrena sudah tiba di apartemen Gama, entah apa yang akan terjadi lagi padanya, jika ia terus bertahan seperti ini, karena dendam Gama sangat besar kepadanya. Gama ingin membuatnya bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan ibunya. Dan, Adrena menerima semua itu. Adrena akan bertahan sampai Gama mendapatkan apa yang ia inginkan.
Adrena duduk di sofa, lalu menaruh pelan tangannya disampingnya. Gama kini duduk dihadapannya.
“Aku boleh ngomong?” tanya Adrena.
“Ada apa? Katakan saja,” kata Gama.
“Apa yang bisa ku lakukan agar kamu menghapus dendam dihatimu itu?” tanya Adrena.
“Kenapa kamu bertanya? Jangan berdebat dengan saya. Saya tidak mau melukaimu.” Gama menggeleng lalu bangkit dari duduknya dan melangkah menuju dapur, meraih cangkir tinggi dan membuat
