Adrena keluar dari kamarnya seraya menguap. Adrena meregangkan ototnya juga, karena semalaman sudah tidur begitu nyenyak. Adrena menautkan alis, ditatapnya pada kertas kecil yang ditempel di pintu kulkas, Adrena meraihnya dan melihat pesan yang bertuliskan. ‘Aku sudah berangkat. Jaga diri.’ Ternyata Gama ke Bandung tanpa membangunkannya, tanpa pamit kepadanya, seperti biasa. Adrena suka seperti ini, supaya ia bisa bebas tanpa dikekang, tapi sepi juga tanpa Gama. Setelah bersiap ke kantor, di raihnya sepatu kets berwarna putih didepannya. Lalu ia keluar dan meninggalkan apartemen, ia melangkah dan menuju lift, dan menunggu lift terbuka. Ketika lift akhirnya terbuka, ia melihat Romi tengah melambaikan tangan. Adrena tersenyum dan masuk ke lift. Lift membawa mereka turun sampai ke loby. “