Bab 5. Bertabur Bintang

1243 Kata
"Semuanya kacau gara-gara lo. Gua sama Yumi berantem gara-gara lo juga," kata Yoyo pada Agung yang saat ini sedang menikmati kopi di depannya. "Kalau lo bagus meskipun bertengkar sama Adrena, tapi lo punya Fitria, lah terus gua? Gua emang punya siapa? Gua hanya punya Yumi." "Kok lo jadi nyalahin gua, sih? Emang gua yang nyuruh Yumi buat bertengkar sama lo? Nggak, 'kan?" "Tapi gara-gara curhatan lo ke gua, Yumi jadi tersinggung dan menganggap kalau gua itu nggak bener-bener sayang sama dia, lo sama Adrena mau berantem kayak gimanapun, mau selingkuh kayak gimana pun dia hanya sebatas cewek lo aja, sementara gua sama Yumi udah nikah." "Terus Yumi mana? Biar gua yang ngomong sama dia." "Dia nggak nginep di rumah, dia kabur dari rumah. Dia nginap di apart Adrena." "Lo mau gua bantuin?" "Nggak usah, kalau lo yang bantuin nantinya malah makin panjang, karena saat itu kita berdua yang ngobrol dan Yumi sama Adrena dengar, jadi kita kayak cowok b******k," jawab Yoyo menggeleng. "Lo butuh bantuan nggak? Gua punya kunci rumah loh." "Lo nyuruh gua masuk ke rumah Adrena diam-diam?" "Ya daripada menunggu sampai kayak gini, mending lo ke sana dan selesein." Yoyo terdiam dan memang benar apa yang dikatakan Agung, ia juga tidak berniat jahat, andaikan ia berhasil masuk ke rumah Adrena, ia hanya mau menyelesaikan masalahnya dengan istrinya, tanpa melibatkan siapapun. Yoyo menyesap kopinya dengan helaan napas halus, baru sehari istrinya pergi dari rumah, ia sudah seperti kehilangan jati diri. Agung sudah satu rumah dengan Fitria, dan sudah muak dengan Adrena, pakaiannya masih ada beberapa lembar di apart mereka dulu, namun Agung enggan pulang mengambilnya karena tak ingin bertemu dengan Adrena dulu. Jadi, jika Yoyo mau ke apart Adrena dan menyelesaikan masalahnya dengan istrinya, Agung bisa meminta Yoyo untuk mengambilkan pakaiannya. "Bentar lagi lo tunangan kan sama Fitria?" tanya Yoyo. "Iya pekan depan gua sama Fitri akan tunangan, gua harap kedatangan lo sama Yumi." "Lo pikir Yuni bakal datang? Ya nggak lah, Yumi nggak akan datang, dia menghargai perasaan sahabatnya, apalagi kan Adrena masih berusaha buat damai lagi sama lo." "Gua udah nggak ada perasaan sama Adrena." "Lo benar-benar deh habis manis sepah dibuang, setelah apa yang Adrena lakukan demi lo sampai lo dapat kerjaan bagus, lo malah menghianati dia? Sungguh kejam." "Gua udah beli cincin buat dia, gua juga pengen nikahin Adrena, tapi karena udah lama banget bareng dia, gua jadi bosan untuk semua hal, apalagi setiap kali gua buat kesalahan dan dia maafin. Gua bersyukur sih kalau dia maafin, tapi nggak kayak gitu juga kan ekspresinya, seolah-olah dia sedang merencanakan sesuatu, gimana kalau dia emang lagi merencanakan mau mengakhiri hidup gua?" tanya Agung pada Yoyo. "Lo kayaknya kebanyakan nonton drama deh, terlalu berlebihan. Lo pikir Adrena orang yang seperti itu? Ya enggak lah, Adrena itu hanya berusaha mempertahankan hubungan kalian, apalagi hubungan kalian itu nggak singkat, kalau pada akhirnya terluka dan mengakhiri hidup lo itu juga wajar kok, kan lo yang ngekhianatin dia." "Lo ngomong apa sih, nakutin gua aja." Agung sebenarnya sempat dan pernah mencintai Adrena, bahkan Agung selalu berjanji pada dirinya sendiri, orang pertama yang akan ia bahagiakan nanti setelah ia sukses adalah Adrena, ia akan langsung menikahi Adrena dan menjadikan Adrena sebagai ratu karena telah berhasil menemaninya sejak dari nol, tapi Agung malah berubah setelah bertemu dengan Fitria, prioritasnya bukan lagi menikahi Adrena, namun berubah ingin menikahi Fitria. Sebelum bersama Fitria, Agung sudah berkali-kali melakukan hal itu, namun tidak sampai seserius ketika bersama Fitria. Setiap kesalahan yang Agung perbuat selalu saja dimaafkan oleh Adrena. Adrena menganggap apa yang Agung lakukan hanya untuk menghibur diri, namun lama menjalani hubungan seperti itu, Agung menjadi jenuh dan bosan, juga sudah tidak memiliki sensasi ketika bersama Adrena. "Lo seharusnya mempertahankan Adrena, Bro. Karena lo tahu sendiri perjuangan Adrena sampai lo sesukses ini gimana, bahkan Adrena meninggalkan agamanya dan masuk ke agama lo, untuk membuktikan bahwa dia serius dan sangat tulus. Kalau lo ninggalin dia. Apakah itu tidak terlalu mengecewakan buat dia? Lo tinggalin Adrena artinya satu-satunya orang yang udah dia harapkan akan menjaganya dan memberikan cinta, malah menghancurkan harapannya. Adrena sampai tidak memikirkan dirinya sendiri dan hanya memikirkan lo." "Udahlah gak usah buat gua merasa bersalah kayak gitu, gua udah berjanji pada Fitria, gua bakal nikahin dia dan emang hati gua saat ini memilih Fitria." "Karena Fitria orang baru yang masuk dalam hidup lo, sementara Adrena udah lama dan artinya lo butuh orang baru. Seperti itu kan ibarat barang usang." "Kalau lo udah tahu, ngapain lo ingetin gua?" "Setidaknya gua udah ingetin lo, Adrena itu serbuk berlian, Bro. Jarang banget wanita seperti dia, bahkan nyaris gak pernah kan lo lihat wanita kayak dia? Ya, kan? Jadi, gua bilang dia adalah serbuk berlian yang bertabur bintang. Jadi, sebelum lo nyesel, lo bisa pikirin dulu. Sekarang mungkin lo nggak butuh Adrena, namun lo harus tahu nanti pasti lo butuhin dia." Agung mendesah napas halus, saat ini Adrena tidak lagi di hatinya, Adrena sudah digeser oleh Fitria, bahkan ketika Agung tidak bertemu dengan Fitria dalam satu hari, Agung seperti orang gila yang ingin sekali bertemu meskipun hanya saling menatap dari jauh. "Hubungan lo sama Adrena bagai sepatu usang yang bertahan sampai bertahun-tahun sementara hubungan lo sama Fitria bagai sepatu baru yang cepat usang," sambung Yoyo. "Apa lo sekarang ajarin gua kayak gini karena lo merasa bersalah sama bini lo?" "Beberapa hari yang lalu gua emang bersalah sama Adrena, gua udah terpancing dengan omongan lo, sehingga gua membuat Adrena dan Yumi tersinggung. Jadi, gua nggak mau membuat kesalahan yang sama apalagi gua tahu kalau lo sama Adrena itu udah lama dan kalian banyak melalui ujian dalam hidup sehingga Tuhan yang ngasih lo kesempatan untuk sukses." "Udahlah kita nggak usah bahas Adrena, meskipun lo bangga-banggain Adrena di depan gua, gua udah nggak sayang sama dia, gua udah lupain dia dan sekarang gua sedang fokus sama pertunangan gua. Jadi, mending gak usah bahas apapun tentang masa lalu, yang pengen gua jalanin sekarang adalah masa depan gua, nggak ada nama Adrena." Keputusan Agung benar-benar sudah bulat, ia tidak lagi mengharapkan Adrena, memang sempat ingin menikahi Adrena, namun entah mengapa Agung berubah pikiran. Sekarang apa yang sudah pernah ia janjikan untuk Adrena, sudah ia hapus dalam pikirannya, ia benar-benar tergila-gila kepada Fitria sekarang, karena Fitria bisa memberikan sensasi yang lebih indah dibandingkan Adrena. Agung menyesap kopinya, tak ada lagi bayangan Adrena dalam pikirannya. *** Suara ketukan pintu terdengar Adrena bangkit dari duduknya dan melangkah menuju pintu. Namun langkahnya terhenti, ketika mendengar suara teriakan Yumi dari dalam kamar. "Jangan dibuka, Ren. Jangan." "Kan ada tamu." "Aku yakin pasti Yoyo. Aku gak mau pulang, Ren." Adrena lalu mengintip dari lubang kecil di pintu, dan ternyata yang datang adalah seorang pria yang tak pernah dikenali Adrena sebelumnya dan sepertinya bukan penghuni apartemen kecil ini, atau rumah kontrak kecil ini. "Bukan Yoyo, tapi seorang pria," kata Adrena, lalu membuka pintu rumahnya. Adrena menautkan alis karena seperti mengenal pria itu. Tapi dimana ya? "Hai," ucap pria itu. "Ada yang bisa saya bantu? Dan, siapa?" "Saya tetangga baru di sebelah, nomor kamar 307 saya lagi bagi-bagi bingkisan kue untuk semua penghuni apartemen ini." "Oh." Adrena mengangguk. "Silahkan," ucap pria itu memberikan satu kotak kue itu kepada Adrena. "Oh iya. Mohon bantuannya, jika ada sesuatu yang saya tidak ketahui tentang apartemen ini, saya bisa dikasih tau nanti, atau ada informasi. Ini kartu nama saya." Adrena mengangguk. "Kalau begitu saya permisi dulu," ucap pria itu. Adrena mengangguk pelan dan menutup pintu kamarnya. "Si cengeng itu, 'kan?" tanya pria itu yang ternyata mengenal Adrena. "Ternyata di sini rumahnya."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN