Dari arah barat, nampak 10 orang Metahuman melesat kencang ke arah lautan Amerika Serikat. Itu adalah Metahuman yang dikerahkan oleh Uni Soviet menuju Ultraviolet untuk membantunya.
"Apa kau sudah menemukan titik lokasi koordinatnya? Kita harus cepat jika tidak Ultraviolet akan semakin terancam," ucap salah seorang Metahuman.
"Aku menemukannya, kita hanya harus mengikuti arah angin saja," ucap salah seorang Metahuman menimpalinya.
Area lautan di sana cukup luas, sehingga tanpa titik koordinat yang pas, akan sangat menyulitkan mereka mencari keberadaan Ultraviolet. Ditambah lagi itu adalah daerah kekuasaaan Amerika Serikat, yang pasti keamanan di sana cukup ketat.
"Hati-hati ketika masuk ke dalam area kekuasaan musuh, mereka bisa saja menyerang kita dengan rudal mereka, kita harus menghindari semua konflik dengan mereka," ucap salah seorang Metahuman yang memimpin pasukan itu.
Sementara itu di markas militer Uni Soviet, seseorang nampak kesal dengan apa yang dilakukan oleh Ultraviolet. Mereka selalu melarang Ultraviolet untuk melintas langit Amerika, namun ia tak pernah mendengarkannya.
"Apa yang dia lakukan, lagi-lagi ia tak mengindahkan larangan kita, apa yang ia inginkan sehingga melakukan hal semacam itu, kini kita harus bersiap dengan segala sesuatu yang akan terjadi, Amerika Serikat takkan membiarkan musuh untuk kabur begitu saja," ucap pria yang nampaknya memiliki jabatan tinggi di kamp militer itu.
Setelah lama mencari di area lautan, Metahuman Uni Soviet tak menemukan Ultraviolet di sana, padahal titik Koordinatnya telah menunjukkan tempat yang sesuai.
"Hei di mana mereka, aku yakin titik koordinatnya menunjukkan di sini," ucap seorang yang memberitahu hal itu.
Sebuah gelombang kuat menembus awan mengarah ke arah lautan. Berhasil membuat mereka terkejut dan menghindari itu dengan cepat. Gelombang kuat itu membuat air laut berhamburan ke udara
"Awas hati-hati, sebuah serangan dari langit mengarah ke arah kita," ucap salah seorang Metahuman itu.
"Apa posisi kita diketahui oleh musuh?" Tanya salah seorang dari mereka.
Dari balik awan itu dua orang nampak keluar dan saling melesat dengan cepat.
"Hei lihat itu di atas sana, bukankah itu Ultraviolet?" Ucap seorang yang melihat dua orang keluar dari balik awan.
"Benar, itu adalah ultraviolet, nampaknya ia kesulitan dan membutuhkan bantuan kita," ucap salah seorang yang lain.
"Ayo kita kejar mereka."
Sepuluh orang Metahuman itu mulai bergerak dan mengejar mereka yang kini terlibat konflik. Walaupun kecepatan dua orang itu tak bisa mereka imbangi, namun nampaknya dua orang itu kini nampak menghentikan lesatannya itu.
"Sudahlah kau menyerah saja, lagipula kau takkan menang melawanku, jika kau menyerahkan diri sekarang, aku takkan menyakitimu," ucap Charlos dengan penuh percaya diri.
"Apa? Menyerah? Percaya diri sekali kau ini, kau pikir kau itu lebih kuat dariku ya? Sepertinya kau yang harus menyerah, karena kali ini kau kalah jumlah," ucap Ultraviolet yang menyadari kehadiran teman-temannya itu.
Dari balik awan 10 Metahuman itu mulai keluar, dan mendekati Ultraviolet. 10 orang Metahuman bersenjata lengkap dengan peralatan super canggihnya mulai melindungi Ultraviolet.
"Akhirnya aku menemukanmu," ucap salah seorang Metahuman itu.
"Hahaha bala bantuan ya? Bagus sekali, dengan begini aku jadi tahu sampai mana batas kekuatan yang aku miliki," ucap Charlos.
Tanpa aba-aba dan persiapan sebelumnya, Charlos mulai melesat ke arah mereka dan menyerang mereka secara langsung.
"Orang ini, apa dia berniat melawan kita secara langsung?" Ucap seorang Metahuman.
"Hati-hati orang ini cukup kuat, jika kalian tak berhati-hati, kalian akan dalam bahaya," ucap Ultraviolet.
3. Charlos akan kalah dan Metahuman Uni Soviet akan mundur
10 orang Metahuman itu memencarkan diri mereka masing-masing agar Charlos tak terlalu fokus pada mereka. Sementara Ultraviolet telah bersiap dihadapan Charlos menghalanginya untuk menyentuh teman-temannya. Ultraviolet yang kini kedua tangannya terlihat mengeluarkan cahaya ungu, segera melancarkan satu serangan telak pada wajah Charlos.
"Kau takkan ku biarkan menyentuh teman-temanku," ucap Ultraviolet yang dengan cepat berada di hadapan Charlos.
Serangan itu berhasil membuat Charlos terluka, sementara 10 orang Metahuman yang baru saja berpencar, kini mereka secara bergantian melancarkan serangan dari tangan mereka masing-masing.
"Sekarang saatnya lancarkan serangan kuat kalian, jangan sia-siakan kesempatan ini," ucap salah seorang dari mereka.
Serangan itu bertubi-tubi mengenai Charlos dan memaksanya terjatuh dari atas awan. Tekanan gelombang yang cukup kuat menghempaskan Charlos dengan cepat ke bawah lautan, dan masuk ke dalam lautan yang dalam.
"Ini kesempatan kita, sekarang kita harus lari dari sini sebelum orang itu mengejar kita," ucap Ultraviolet.
"Baiklah, ayo cepat bergegas tinggalkan tempat ini," jawab beberapa Metahuman yang lain.
Dengan memanfaatkan situasi itu, akhirnya mereka bergegas meninggalkan Charlos yang kini terjatuh.
Charlos nampaknya sedikit tak sadarkan diri sesaat setelah tubuhnya masuk ke dalam lautan. Tak lama kemudian ia kembali ke permukaan lautan itu.
"Ah sial, aku dikalahkan oleh mereka," ucapnya nampak kesal dengan apa yang baru saja ia alami.
"Belum, sepertinya aku masih belum sekuat yang aku bayangkan, benar, aku harus meminta Profesor Tokuda menyuntikkan serum itu padaku," ucap Charlos yang kemudian melesat terbang menuju lab penelitian.
Charlos terbang dari tempatnya menuju lab penelitian, tujuannya adalah untuk meminta serum sulfur yang kini sedang dikembangkan. Sesampainya ia di sana, ia tak menemukan Profesor Tokuda di manapun.
Melihat Charlos mengunjungi lab, membuat seisi lab bertanya-tanya padanya. Mungkin hari ini dia ada janji dengan Profesor Tokuda pikir mereka.
"Oh hai Charlos, ada apa mengunjungi kami? Apa kau ada perlu dengan Profesor Tokuda?" Tanya salah seorang yang memiliki gelar Profesor juga.
"Iya benar sekali Profesor, apa kau tahu di mana Profesor Tokuda? Sepertinya daritadi aku tak melihatnya di sini," Tanya Charlos pada salah seorang staff yang ada di sana.
"Apa kau tidak tahu?" Ucap orang bergelar Profesor itu.
Perkataan Profesor itu berhasil menyita perhatian Charlos untuk beberapa waktu. Alis matanya naik sesaat setelah mendengar ucapan yang baru saja keluar dari mulut Profesor itu dan menatap ke arahnya.
"Apa? Aku sama sekali tidak tahu, memangnya kenapa?" Tanya Charlos.
"Bukankah hari ini adalah hari pernikahan anaknya Profesor Tokuda? Apa kau tak diundang?" Ucap orang itu.
Pernyataan itu cukup membuat Charlos sedikit terkejut, pasalnya anak dari Profesor Tokuda hanyalah Adam. Itu artinya dia akan menikah dengan Jeanne, yang mana ternyata Jeanne adalah cinta pertama Charlos
"Apa maksudmu Alan Starling akan menikah?" Tanya Charlos dengan ekspresi wajahnya yang mulai berubah seperti orang marah.
"Eh? Apa benar kau tak diundang? Dan ekspresi wajahmu itu membuatku sedikit ketakutan," ucap orang itu.
Charlos yang nampak marah kini meminta orang itu menyediakan serum sulfur yang beberapa waktu lalu mereka teliti. Charlos berencana mengambil serum itu untuk ia gunakan pada dirinya.
"Aku mencari serum sulfur, apa kau bisa memberikannya padaku?" Ucap Charlos.
"Eh, untuk apa? Benda itu belum berhasil dikembangkan, percobaan kami masih terus dilakukan," ucap orang itu.
"Apa? Yang benar saja, cepat berikan benda itu padaku, jika tidak aku akan menghancurkan lab ini," ucap Charlos mengancam.
"Hei apa ini? Kau tak bisa memaksa seperti itu, aku bisa melaporkanmu," ucap Profesor itu.
Tentu saja tindakan Charlos ini sangat bertentangan dengan pekerjaan dan status dirinya. Profesor yang merasakan keanehan yang terjadi pada Charlos akhirnya berusaha melindungi aset labnya itu, ia mencoba untuk tidak memberitahu di mana letak serum itu.
Beberapa orang yang melihat tindakan Charlos itu mulai mencoba meraih alat komunikasi, tetapi hal itu disadari oleh Charlos. Charlos yang melihat itu menembakkan gelombang dengan mengadukan jari tengah dan ibu jaringannya mengarah pada seseorang yang hendak meraih alat komunikasi.
"Apa yang akan kau lakukan? Jika berani macam-macam akan kubunuh kalian," ucap Charlos yang terlihat cukup marah.
Tindakan Charlos benar-benar di luar batas, dengan kekuatan gelombang yang ia miliki kini ia mampu mengacaukan sinyal telepon. Kekuatannya mampu memutuskan saluran komunikasi di lab itu.
"Baiklah aku akan mencarinya sendiri," ucap Charlos.
Dengan memancarkan sinyal Ultrasonik miliknya, ia mulai mencari sulfur yang ia cari dari tempatnya berada. Satu gelombang radio menjalar di sekitar ruangan itu, dan memenuhi setiap sudut ruangan lab. Akhirnya benda yang ia maksud pun ditemukan.
"Di sana rupanya," ucap Charlos menatap lurus pada tabung reaksi yang cukup besar, yang berjarak sekitar 20 meter dari hadapannya.
Semua orang yang melihat Charlos dibuat seakan tak percaya dengan apa yang kini Charlos lakukan. Kekuatannya benar-benar di luar dugaan.
"Apa yang kau lakukan? Dari mana kau mendapatkan kekuatan semacam itu?" Tanya Profesor.
"Hahaha, selama ini kalian hanya fokus pada Supersonic, hingga kalian lupa ada Metahuman lain yang jauh lebih kuat daripada dirinya," ucap Charlos yang kini mulai berjalan mendekat menuju tabung reaksi itu.
Ia melancarkan satu jentikan jarinya mengarah pada tabung itu. Satu gelombang kejut berhasil menghancurkan tabung itu. Di dalamnya terdapat sekitar 3 serum sulfur yang nampaknya masih dalam tes keseimbangan elektron.
"Apa yang akan kau lakukan dengan serum itu? Itu belum sempurna, kau bisa terbunuh karenanya," ucap Profesor.
Hal itu tak menghentikan Charlos untuk mencuri serum yang kini ada di hadapannya.
"Dengan ini, aku akan menguasai dunia, takkan pernah ada yang bisa mengalahkanku, aku akan membunuh siapapun yang menghalangi jalanku," ucap Charlos dengan mata yang seakan menyala.
Kini Charlos benar-benar termakan oleh kekuatan yang ia miliki. Charlos seakan kehilangan akal sehatnya sebagai manusia, yang ada dalam kepalanya hanyalah perihal kekuatan dan membunuh orang yang disebut-sebut sebagai rivalnya.
"Tujuanku untuk menyingkirkan dia sebentar lagi akan tercapai, untuk menghindari musuh yang lebih kuat, aku akan menghancurkan lab ini serta orang-orang yang terlibat di dalamnya," ucap Charlos cukup keras dan membuat seisi lab gempar.
"Siapa yang akan ikut bersamaku? Jika kalian tak ingin mati, ikuti semua kata-kataku," ucap Charlos menggertak.